UNDIP Matangkan Skenario Perkuliahan Tatap Muka

UNDIP Matangkan Skenario Perkuliahan Tatap Muka

FPIK, SEMARANG – Universitas Diponegoro (UNDIP) sedang mematangkan skenario pelaksanaan Perkuliahan Tatap Muka (PTM) yang kemungkinan akan dilaksanakan di bulan Juli 2021 mendatang. Pematangan PTM dilakukan untuk meminimalisasi risiko yang mungkin muncul dari kegiatan tersebut.

Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Kemahasiswaan UNDIP, Prof Budi Setiyono PhD, mengatakan kemungkinan memang PTM akan dilaksanakan pada Juli 2021 mendatang. ‘’Namun, UNDIP sendiri juga masih menunggu detail petunjuk pelaksanaan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ,’’ katanya saat dikonfirmasi tentang hal itu, Jumat (9/4/2021).

Menurut dia, hal-hal yang diperlukan untuk mendukung pelaksanaan PTM terus diiventarisasi dan dikaji lebih dalam. Terutama terkait kemungkinan risiko yang ditimbulkannya. Pimpinan universitas juga tengah mendiskusikan beberapa skenario pelaksanaan PTM dengan fakultas dan Organisasi Mahasiswa (Ormawa).

Proses tersebut merupakan hal yang penting sebagai antisipasi munculnya hal yang tidak diinginkan dalam pelaksanaan PTM. Bagaimanapun saat ini pandemi Covid-19 masih terjadi. ‘’Kita masih membicarakan hal tersebut, baik itu di struktural UNDIP, senat akademik, Pemerintah Kota Semarang dan Pemerintah Provinsi Jateng,’’ jelasnya.

Karena itu, Undip tidak mau tergesa-gesa dalam menggelar uji coba PTM, karena ada sejumlah pertimbangan. ‘’Diantara yang menjadi pertimbangan kita adalah, staf kita sampai minggu kemarin itu masih ada yang positif Covid-19. Juga dua minggu yang lalu, ada yang meninggal dunia, seperti almarhum Prof Miyasto (Guru besar Fakultas Ekonomika dan Bisnis-Red) karena Covid-19. Sehingga kita akan mengambil langkah yang paling aman.”

Foto: Wakil Rektor 1 Universitas Diponegoro

Ada beberapa langkah meminimalisasikan risiko yang dilakukan lembaga, seperti melakukan vaksinasi terhadap semua dosen dan tenaga kependidikan. Pihak universitas juga menyarankan agar mahasiswa yang mau mengikuti perkuliahan secara offline dipastikan sudah divaksi. Dengan begitu, risiko yang mungkin timbul pada perkuliahan tatap muka bisa ditekan.

Hal lain yang disiapkan universitas adalah kemungkinan penerapan model pola pembejaran sistem ganjil genap. Sebuah model pembatasan untuk mengurangi kepadatan dan kerumuman dalam proses PTM. Model tersebut memakai nomor induk mahasiswa yang dimilki, misalnya saat nomor genap PTM maka yang genap bisa mengikutinya secara online. Begitu pula sebaliknya. ‘’Itu akan Juga dipertimbangkan implikasi-implikasinya. Misalnya, apakah sifat kuliah offline wajib dan tambahan atau bagaimana,’’ dia menambahkan.

Yang menarik, pihak universitas juga tengah mengkaji Uang Kuliah Tunggal (UKT) terkait pelaksanaan perkuliahan yang ada sekarang. Masukan dari mahasiswa kini tengah dihimpun untuk diproses sebagai pertimbangan universitas dalam membuat kebijakan UKT. (Sumber: undip.ac.id)

Beasiswa UNDIP Periode III Tahun 2021 Telah Dibuka

Beasiswa UNDIP Periode III Tahun 2021 Telah Dibuka

FPIK, SEMARANG – Diberitahukan kepada seluruh dosen dan tenaga kependidikan (tendik) di lingkungan Fakultas/Sekolah/Unit, bahwa Universitas Diponegoro akan menyelenggarakan seleksi Beasiswa Universitas Diponegoro Periode III Tahun 2021. Surat permohonan dan dokumen pendukung yang dipersyaratkan akan diterima paling lambat tanggal 30 April 2021.

Terdapat 3 (tiga) skema beasiswa yang disediakan, yaitu:

  1. Beasiswa Izin Belajar,
  2. Beasiswa Tugas Belajar Dalam Negeri, dan
  3. Beasiswa Tugas Belajar Luar Negeri.

 

Persyaratan Umum Bagi Dosen

  • Umum
    1. PNS UNDIP atau pegawai tetap UNDIP.
    2. Telah diangkat ke dalam jabatan fungsional;
    3. Mengikuti pendidikan lanjut jenjang Strata 3 (S3), Spesialis 1 (Sp1), Spesialis 2 (Sp2).;
    4. Memiliki NIDN atau NIDK atau NIP UNDIP;
    5. Beasiswa tidak diberikan kepada pelamar untuk mendapatkan gelar kedua dalam jenjang yang sama.
  • Tugas Belajar
    1. Batas usia penerima beasiswa tugas belajar paling tinggi 40 (empat puluh) tahun untuk Strata 3 (S3) atau yang disetarakan;
    2. Penerima beasiswa tugas belajar tidak sedang menduduki jabatan tugas tambahan di Universitas Diponegoro.
  • Izin Belajar
    1. Batas usia penerima bantuan izin belajar paling rendah 30 (tiga puluh) tahun sampai dengan 65 (enam puluh lima) tahun untuk Strata 3 (S3);
    2. Batas usia penerima bantuan izin belajar paling rendah 40 (empat puluh) tahun sampai dengan 48 (empat puluh delapan) tahun untuk Spesialis 1 (Sp1), dan paling rendah 41 (empat puluh satu) tahun sampai dengan 65 (enam puluh lima) tahun untuk Spesialis 2 (Sp2).

Persyaratan Umum Bagi Tenaga Kependidikan

  1. PNS UNDIP atau pegawai tetap UNDIP.
  2. Tenaga Kependidikan yang akan menempuh jenjang S1 wajib memiliki ijazah D3 dengan IPK paling rendah 3,00 (PTN) dan 3,25 (PTS) dalam skala 4 atau sekurang-kurangnya memiliki ijazah SLTA/sederajat dengan nilai rata-rata 7;
  3. Tenaga Kependidikan yang akan menempuh jenjang Strata 2 (S2) sekurang-kurangnya memiliki ijazah Strata 1 (S1) dengan IPK paling rendah 3,00 (PTN) dan 3,25 (PTS) dalam skala 4;
  4. Batas usia penerima beasiswa tugas belajar paling tinggi 25 (dua puluh lima) tahun untuk Strata 1 (S1) dan 37 (tiga puluh tujuh) tahun untuk Strata 2 (S2);
  5. Batas usia penerima bantuan izin belajar paling rendah 26 (dua puluh enam) tahun sampai dengan 30 (tiga puluh) tahun untuk Strata 1 (S1), paling rendah 31 (tiga puluh satu) tahun sampai dengan 48 (empat puluh delapan) tahun untuk Strata 2 (S2) dan paling rendah 41 (empat puluh satu) tahun sampai dengan 55 (lima puluh lima) tahun untuk Strata 3 (S3);
  6. Studi lanjut diutamakan di UNDIP dengan program studi yang sesuai dan mendukung pelaksanaan
  7. Apabila program studi yang dituju sebagaimana dimaksud pada nomor 6 tidak ada di UNDIP, maka dapat menempuh studi lanjut di perguruan tinggi di luar UNDIP yang institusi dan program studinya terakreditasi A/setara, atau sekurang-kurangnya program studi terakreditisi B/setara dengan akreditasi institusi A/setara.

Untuk informasi persyaratan khusus, selengkapnya di sini.

Sumber berita: https://bpsdm.undip.ac.id/

 

FPIK UNDIP Targetkan Penambahan 4 Profesor dan 12 Doktor Baru di Tahun 2021

FPIK UNDIP Targetkan Penambahan 4 Profesor dan 12 Doktor Baru di Tahun 2021

FPIK, SEMARANG – Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Diponegoro (UNDIP) menargetkan ada penambahan 4 profesor baru di tahun 2021, sehingga keseluruhannya akan ada 25 guru besar di fakultas yang mengelola 10 program studi ini. Selain itu, fakultas juga berharap ada 12 tenaga pengajar yang bisa menyelesaikan studi doktornya, jumlah pengajar yang memiliki pendidikan strata 3 mencapai  64 orang.

Dekan FPIK UNDIP, Prof. Ir. Tri Winarni Agustini, M.Sc., Ph.D, mengatakan hal itu, saat dihubungi Selasa (2/3/2021). “Kami berharap ada empat guru besar baru dan dua belas doktor untuk memperkuat proses belajar mengajar dan riset kami,” kata Tri Winarni Agustini.

Menurut dia, kalau target itu bisa dipenuhi, masih ada tugas untuk mendorong 60 tenaga akademik yang dimilikinya untuk segera menyelesaikan program S3-nya. Nantinya tenaga pengajar yang berijasah magister jumlahnya makin sedikit. “Kalau semua sesuai yang direncanakan, dari 145 tenaga pengajar, nantinya tingal 40 persen yang lulusan magister. Tiap tahun porsinya akan makin mengecil,” tambah dia.

Kebijakan untuk meningkatkan jumlah tenaga pengajar yang memiliki kualifikasi pendidikan strata 3 merupakan amanat bersama menjadikan Universitas Diponegoro sebagai World Class University, yang mana bercirikan perguruan tinggi riset yang unggul. Apalagi FPIK juga sudah memiliki program studi doktor, sehingga tuntutan agar tenaga pengajarnya minimal berkualifikasi doktor adalah sebuah keniscayaan.

Yang membanggakan, kata Tri Winarni, para guru besar di lingkungan FPIK adalah akademisi yang aktif, bukan saja mengajar tapi melakukan penelitian dan menulis di jurnal-jurnal ilmiah baik internasional bereputasi maupun nasional. Selain itu, para guru besar serta para doktor yang ada masing-masing memiliki kepakaran yang spesifik dan reputasi diakui, baik di tingkat nasional maupun internasional.

Karena itu, selain mengajar di lingkungan program studi yang ada di fakultas, banyak pengajar FPIK yang membantu mengajar di program lain, khususnya Sekolah Pascasarjana.

Saat ini, FPIK UNDIP mengelola 10 program studi (Prodi). Di Jenjang Strata 1 atau sarjana ada enam Prodi, magister dua Prodi dan jenjang doktor dua Prodi. Di Program Sarjana ada Prodi Akuakultur, Prodi Manajemen Sumber Daya Perairan, Prodi Oseanografi, Prodi Perikanan Tangkap, Prodi Teknologi Hasil Perikanan, serta Prodi Ilmu Kelautan. Di Program Magister ada Prodi Magister Ilmu Kelautan dan Magister Manajemen Sumber Daya Perairan, sementara di jenjang S3 ada Program Doktor Manajemen Sumber Daya Perairan dan Program Doktor Ilmu Kelautan.

Tahun ini, target FPIK adalah mengusulkan akreditasi internasional ASIIN untuk prodi Ilmu Kelautan, Oseanografi dan Akuakultur. Jajaran FPIK dan universitas sangat mendukung dan berupaya keras untuk bisa mencapai target tersebut. ASIIN atau Akkreditierungsagentur für Studiengänge der Ingenieurwissenschaften, der Informatik, der Naturwissenschaften und der Mathematik adalah lembaga akreditasi internasional berasal dari Jerman untuk disiplin ilmu rekayasa, matematika dan sains, pertanian, biologi.

Dalam hal publikasi ilmiah, FPIK UNDIP juga memiliki jurnal-jurnal ilmiah yang bereputasi. Setidaknya ada 6 jurnal ilmiah yang dikelola, yaitu Jurnal Ilmu Kelautan “Indonesian Journal of Marine Sciences (IJMS) sudah terindeks Scopus, International Journal of Marine and Aquatic Resource Conservation and Co-existence (IJMARCC)”; Buletin Oseanografi Marina (Buloma – Sinta 2); Jurnal Kelautan Tropis (Sinta 2), Jurnal Saintek Perikanan (Sinta 2); dan Journal of Marine Research (Sinta 3), CRM). Jurnal-jurnal tersebut terindeks Google scholar, DOAJ, Portal Garuda dan kesemuanya memberikan akses terbuka (open access policy).

Lahirnya FPIK UNDIP bermula dari pembentukan Jurusan Perikanan pada Fakultas Peternakan melalui Surat Keputusan Rektor Universitas Diponegoro No. 44/1968 tanggal 8 Oktober 1968. Pada tanggal 17Agustus 1978, nama Fakultas ini berubah menjadi Fakultas Peternakan dan Perikanan, berdasarkan Surat Keputusan Rektor Universitas Diponegoro No. 76/SK/UD/VI/1978. Namun pada tahun 1982 nama tersebut berubah kembali menjadi Fakutas Peternakan dengan keluarnya keputusan Presiden RI No. 51/1982.

Pada tahun 1985, UNDIP dipercaya menjadi salah satu perguruan tinggi pelopor untuk membuka jurusan ilmu kelautan. Berdasarkan Surat Edaran Direktorat Jenderal Perguruan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 1023/D/Q/1985 tanggal 6 Juni 1985, dirintis Program Studi Ilmu Kelautan di Universitas Diponegoro bersama lima perguruan tinggi Indonesia lain yaitu Institut Pertanian Bogor, Universitas Pattimura, Universitas Sam Ratulangi, Universitas Hasanuddin dan Universitas Riau.

Setelah melewati berbagai proses, baru pada tahun 1994 berdiri Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan UNDIP sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No.0181/0/1994 tertanggal 25 Juli 1994. Awalnya hanya ada dua jurusan yakni Perikanan dan Ilmu Kelautan. Kini ada 6 departemen, dengan 10 program studi di FPIK. (Sumber berita: UNDIP)

Empat Doktor Ilmu Kelautan UNDIP Raih IPK Sempurna

Empat Doktor Ilmu Kelautan UNDIP Raih IPK Sempurna

FPIK, SEMARANG – (Sumber Jatengdaily.com) Empat Wisudawan Program Doktor Ilmu Kelautan Fakultas Perikanan dan Ilmu kelautan (FPIK), Universitas Diponegoro (UNDIP) yang dikukuhkan pada Wisuda ke-161 berhasil meraih capaian sempurna dengan Indeks Prestasi Kumulatif 4,0. Nilai sempurna itu juga termasuk karya ilmiah berupa disertasi yang disusunnya sebagai karya akademik.

Adapun keempat wisudawan Program Strata-3 Ilmu Kelautan yang meraih nilai sempurna adalah Retno Hartarti, Lilik Maslukah, R Baskoro Rochaddi dan Sugeng Widada. Karya ilmiah yang mereka hasilkan selain harus diujikan di depan dewan penguji, juga dipublikasikan di jurnal ilmiah internasional.

Retno Hartati membuat disertasi yang dituangkan dalam Bahasa Inggris tentang kestabilan ekosistem baru. Dr. Ir. Retno Hartati, M.Sc membuat disertasi berjudul “Sea ranching of Holothuria atra: Study on establishment of new ecosystem and its relation with their feeding ecology”. Selama studi, Retno Hartati menghasilkan 3 publikasi di jurnal internasional bereputasi, serta 1 publikasi pada prosiding terindeks SCOPUS. Dia juga menghasilkan beberapa artikel di jurnal nasional yang ada.

Beberapa karya Retno selama menjalani studi doktor di FPIK UNDIP diantaranya “Asexual Reproduction of Black Sea Cucumber from Jepara Waters” yang dipublikasikan tahun 2019 di Indonesian Journal of Marine Sciences; kemudian “Relationship Between Stage of Gonad Maturity and Level of Osmotic Work of Sea Cucumber”; dan “Feeding selectivity of Holothuria atra in different microhabitat in Panjang Island, Jepara (Java, Indonesia)” yang dimuat Jurnal Biodiversitas pada tahun 2020.

Sedangkan, R. Baskoro Rochaddi membuat karya doktornya dengan disertasi berjudul “Diversitas Bakteri Pada Air tanah Dangkal Pendegradasi Pestisida Klorpirifos dan Resisten Logam Berat Hg dan As di Wilayah Pesisir Pantai Utara Jawa Tengah dan Jawa Timur”. Baskoro melakukan penelitian ini karena keprihatinannya terhadap pencemaran di Pantai Utara (Pantura) Jawa. Selain disertasi, dia juga menulis kajian tersebut di Jurnal Biodiversitas.

Disertasi lain yang dihasilkan program doktor ilmu kelautan periode ini adalah karya berjudul “Model Lapisan Litologi Berbasis Data Resistiviti dan Horizontal to Vertical Spectral Ratio (HVSR) Serta Kaitannya Dengan Penurunan Muka Tanah berdasarkan Analisis Dinsar dan Perubahan Garis Pantai di Kota Semarang”. Karya tulis berdasarkan penelitian yang disusun Sugeng Widada itu diharapkan memberi manfaat bagi pembuatan kebijakan tentang penanganan penurunan muka tanah (land subsidence) di Kota Semarang.

Sementara itu peraih nilai sempurna lainnya, yaitu Lilik Maslukah yang membuat karya ilmiah berjudul “Fraksinasi Phosphor dan Keterkaitannya Dengan Konsentrasi Klorofil-A di Perairan Utara Jawa Tengah”.

Dekan FPIK UNDIP, Prof. Ir. Tri. Winarni Agustini, M.Sc., Ph.D, mengingatkan bahwa pencapaian nilai yang maksimal mengandung konsekuensi bagi yang bersangkutan maupun bagi lembaga penyelenggara pendidikannya. Oleh karena itu, dia menyitir ungkapan yang selalu dilontarkan rektor dan ketua Senat Akademik dalam setiap acara wisuda untuk selalu menjaga nama baik almamater.

“Saya kira setiap wisudawan punya kewajiban yang sama untuk menjaga nama besar Universitas Diponegoro. Yang perlu diingat juga bahwa selesainya studi adalah awal dari pengabdian yang lebih besar di bidang yang digeluti. Bagi yang menyandang gelar doktor juga harus mengabdikan ilmunya melalui inovasi dan karya-karya akademik yang berguna bagi masyarakat,” kata Tri Winarni. she

Link artikel :

Empat Doktor Ilmu Kelautan UNDIP Raih IPK Sempurna

FPIK Beri Apresiasi Mahasiswa di FIMAFEST 2020

FPIK Beri Apresiasi Mahasiswa di FIMAFEST 2020

FPIK, SEMARANG – FIMAFEST 2020 atau singkatan dari Fisheries and Marine Science Festival 2020 telah sukses diadakan pada tanggal 19 Desember 2020. FIMAFEST adalah acara penganugerahan bagi mahasiswa berprestasi dibidang akademik, olahraga, unit wirausaha, dan ajang apresiasi bagi organisasi mahasiswa (ormawa) yang ada di lingkup Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Diponegoro (UNDIP). Acara tahunan ini disiarkan secara langsung melalui kanal YouTube UNDIP TV Official. Bekerjasama dengan Bank BTN, Make Over, UNDIP Event dan Event Campus, acara ini sukses digelar selama kurang lebih 3 jam 15 menit. Kemeriahan FIMAFEST dihadiri oleh segenap jajaran pejabat kampus dan alumni antara lain Rektor UNDIP yaitu Prof. Dr. Yos Johan Utama, S.H., M.Hum., Dekan FPIK UNDIP yaitu Prof. Ir. Tri Winarni Agustini, M.Sc., Ph.D, Wakil Dekan 1 FPIK UNDIP yaitu Dr. Agus Trianto, S.T, M.Sc, Ph.D., Ketua Keluarga Alumni Kelautan UNDIP (KEKAL) yaitu Djoko Hartoyo, Sekretaris Keluarga Alumni Perikanan UNDIP (KERAPU) yaitu Ir. Sakina Rosellasari., M.Si., M.Sc dan dosen – dosen FPIK yang turut mendukung acara ini.

Di sepanjang tahun 2020 ini, mahasiswa – mahasiswa yang membawa nama besar FPIK telah berhasil meraih berbagai macam prestasi baik di tingkat nasional maupun internasional. Tak hanya personal, organisasi mahasiswa FPIK yang juga berhasil menyabet berbagai prestasi di lingkup nasional patut menjadi kebanggaan kampus FPIK UNDIP. Oleh karena itu, melalui FIMAFEST, FPIK turut mendukung usaha mahasiswa – mahasiswa tersebut dengan memberikan penganugerahan atau apresiasi berupa dana apresiasi. Kategori penerima anugerah diajang FIMAFEST 2020 yakni Mahasiswa Berprestasi (MAWAPRES) dengan total dana apresiasi sebesar Rp 3.000.000 (Tiga Juta Rupiah), Unit Bisnis Mahasiswa dengan total dana apresiasi sebesar Rp 33.000.000 (Tiga Puluh Tiga Juta Rupiah), Gebyar Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) dengan total dana apresiasi sebesar Rp 20.000.000 (Dua Puluh Juta Rupiah), PKM Mahasiswa Baru dengan total dana apresiasi sebesar Rp 1.500.000 (Satu Juta Lima Ratus Ribu Rupiah), dan Mahasiswa Prestasi dengan total dana apresiasi Rp 30.000.000 (Tiga Puluh Juta Rupiah). Selain itu, berbagai nominasi yang dibacakan dalam acara ini yakni Mahasiswa Inspirasi Prestatif, Mahasiswa Kreatif Inovatif, Mahasiswa Terseniora, UKM-F (Unit Kegiatan Mahasiswa-Fakultas) Terproduktif, UKM-F Ter Influencer, UKM-F Favorit, HMD (Himpunan Mahasiswa Departemen) KPSDM, HMD SOSMAS, HMD Kesma, HMD Riskel dan HMD Seniora.

Acara inti FIMAFEST 2020 tidak hanya dibubuhi dengan hiburan musik dan pertunjukan seni tari, namun juga yang paling menarik adalah diadakannya beberapa kuis dan pembagian Doorprize bagi penonton yang menyaksikan melalui kanal YouTube UNDIP TV saat itu. Hadiah yang dibagikan berupa televisi dan 10 buku tabungan senilai Rp 1.000.000 (Satu Juta Rupiah) persembahan dari Bank BTN.

Harapan besar bagi FPIK, melalui kegiatan penganugerahan seperti FIMAFEST ini dapat menambah motivasi bagi mahasiswa FPIK untuk terus semangat dalam berkarya dan mencetak prestasi dalam berbagai bidang. (Adm).