Perjalanan Harian Karimunjawa, Cerita ITroSCo

Perjalanan Harian Karimunjawa, Cerita ITroSCo

FPIK, SEMARANG -​​ (Agustus/07) Trip Karimunjawa dimulai dengan pemberangkatan dari Semarang jam setengah 1 pagi panitia dan peserta transit di DSTP terlebih dahulu jam 2.30 – 4.30, kapal tujuan Karimunjawa berangkat jam 7.00 sampai jam 5.00 berangkat dari DSTP. Perjalanan menuju Pulau Karimunjawa dari Jepara menggunakan perahu Siginjai selama kurang lebih 5 jam setelah sampai kita istirahat sampai sekitar jam 3 sore kemudian menuju ke Bukit Love (Bukit Cinta). Bukit Love merupakan salah satu destinasi wisata di Pulau Karimunjawa yang berada di kawasan dataran tinggi dengan pemandangan Pulau Karimunjawa dan lautan yang sangat indah. Para peserta sangat senang menjelajahi Bukit Love dan sangat antusias untuk mengambil foto dimana terdapat salah satu patung ikonik berupa tulisan Karimunjawa dan para peserta berfoto bersama di sana.

Foto: Peserta ITroSCo berfoto bersama di Karimunjawa.

Setelah Bukit Love, tujuan selanjutnya adalah tracking mangrove. Di sana dijelaskan apa saja jenis mangrove yang ada dan apa peranan ekosistem mangrove terhadap kelestarian lingkungan di sana. Tracking Mangrove di Karimunjawa dikelola oleh BTNKJ (Balai Taman Nasional Karimun Jawa) atau Balai Taman Nasional Karimun Jawa dan saat itu sedang dilakukan renovasi tracking agar lebih baik dan aman. Dan tujuan akhir di hari pertama adalah di pantai Tanjung Gelam dimana panitia dan peserta menikmati pemandangan pantai sambil menunggu matahari terbenam. Sore hari setelah sampai di homestay dan setelah makan malam para peserta bebas menuju alun-alun kota untuk mencari oleh-oleh atau sekedar menikmati suasana malam.

Foto: Peserta ITroSCo menikmati keindahan pantai Karimunjawa.

Foto: Peserta ITroSCo berfoto di depan kapal penyeberangan.

(Agustus/08) Trip Karimunjawa hari kedua diawali dengan acara pelepasliaran bayi penyu atau tukik ke laut di pantai Tanjung Gelam, acara pelepasliaran ini diadakan oleh BTNKJ dengan tujuan untuk memperkenalkan bahwa penyu adalah hewan yang dilindungi dan kelestariannya harus dijaga.

Hari kedua fokus pada aktivitas air yaitu snorkeling. Snorkeling dilakukan di 2 tempat dekat pulau Cemara besar dan cemara kecil. Para peserta sangat antusias melakukan snorkeling, meski ada juga yang masih merasa takut karena baru pertama kali melakukan snorkeling. Sembari snorkeling, beberapa peserta juga mengambil foto di bawah air dengan latar belakang karang dan ikan. Foto bawah airnya sangat bagus sehingga ada yang ingin mengambil beberapa foto. Menjelang tengah hari sekitar jam 10 pagi kami berangkat ke Pulau Cemara besar untuk melakukan bersih-bersih pantai. Seluruh peserta dibagi menjadi 6 kelompok dan mereka berkompetisi untuk mendapatkan sampah terbanyak. Setelah lelah melakukan bersih-bersih pantai kami makan siang dengan ikan bakar segar yang langsung dibakar setelah ditangkap.

Foto: Peserta ITroSCo melakukan bersih pantai.

Setelah dari Cemara Besar kita menuju Pulau Menjangan Besar untuk melihat penangkaran hiu, disini peserta bisa berfoto bersama hiu-hiu yang jinak, cukup banyak hiu yang dipelihara disini sehingga bisa dikatakan penangkaran hiu disini sukses. Selain hiu, ada juga bintang laut dan hewan endemik lainnya. setelah puas berfoto akhirnya kegiatan hari kedua selesai, peserta kembali ke homestay untuk menikmati makan malam dan waktu luang untuk ke alun-alun kota lagi atau istirahat karena besok pagi kapal berangkat jam 7 pagi.

Foto: Peserta ITroSCo snorkeling.

Foto: Peserta ITroSCo berfoto di area penangkaran hiu.

Selam Keahlian FPIK Undip

Selam Keahlian FPIK Undip

Selam Keahlian merupakan sebuah mata kuliah yang ada pada Program Studi Sarjana (S1) Ilmu Kelautan. Mata kuliah ini mempelajari tentang pengaplikasian ilmu selam untuk berbagai kegiatan seperti Scientific and Research Dive. Selam Ilmiah dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan penyelaman untuk berbagai tujuan ilmiah, seperti observasi bawah air, pengukuran bawah air, pendataan bawah air, pengambilan sampel bawah air, dan pengambilan gambar/video bawah air. Pengaplikasian selam ilmiah dapat digunakan oleh berbagai bidang, seperti marine biologist, marine geologist, marine archaeologist, marine technology and instrumentation.

Output dari mata kuliah ini adalah mahasiswa mendapatkan sertifikat sebagai Intermediate Scientific Diver maupun Basic Scientific Diver. Tujuan dari sertifikasi ini adalah untuk menambahkan value dan meningkatkan kualitas sumber daya mahasiswa Ilmu Kelautan khususnya sebagai seorang scientific and research diver serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya konservasi lingkungan. Kegiatan sertifikasi ini didukung oleh Departemen Ilmu Kelautan dan Association of Diving School Indonesia (ADS-I) serta diusung oleh dosen pengampu mata kuliah Selam Keahlian 2023, yaitu Dr. Ir. Munasik, M.Sc. dan Dr. Agus Trianto, S.T., M.Sc., Ph.D.

Selama pelaksanaan lapangan, kegiatan sertifikasi ini dipimpin langsung oleh Bonifacius Arbanto, S. T., M. Si. sebagai instruktur selam dari ADS-I. Kegiatan sertifikasi ini dilaksanakan dari tanggal 5 – 11 Juni 2023 dengan total peserta sebanyak 31 mahasiswa yang berasal dari Program Studi Sarjana Ilmu Kelautan. Kegiatan sertifikasi ini berlangsung di Karimunjawa dengan beberapa dive spot yang berbeda, mulai dari Pulau Menjangan Kecil, Pulau Menyawakan dan Pulau Galean.

Untuk Basic Scientific Diver, materi yang diujikan adalah bagaimana mengaplikasikan metode Manta Tow untuk penilaian ekosistem terumbu karang dengan cepat. Sedangkan untuk Intermediate Scientific Diver, materi yang diujikan adalah pelaksanaan metode Point Intercept Transect (PIT) untuk menilai kesehatan ekosistem terumbu karang serta Monitoring Artificial Patch Reef (APR) yang mencakup pengukuran panjang transplant terumbu karang, ukuran rekrutmen karang, pendataan ikan serta megabentos, dan juga dilakukan peninjaan kembali kondisi fisik dari bangunan APR itu sendiri. Tujuan dari diujinya beberapa metode penilaian ekosistem terumbu karang tersebut adalah untuk meningkatkan konservasi lingkungan, khususnya pada ekosistem laut.

Manfaat Keahlian Menyelam dan Peluang Kerja di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan UNDIP

Manfaat Keahlian Menyelam dan Peluang Kerja di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan UNDIP

FPIK, SEMARANG – Salah satu program yang dimiliki Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro (FPIK UNDIP) yaitu program training dan sertifikasi Selam Keahlian di Kepulauan Karimunjawa Jepara. Program yang sudah berjalan empat tahun sejak tahun 2016 hingga tahun 2019 melalui kerja sama dengan Kwansei Gakuin University (KGU) Jepang cukup diminati para mahasiswa reguler maupun mahasiswa asing.

“Program training yang disebut Introduction to Scientific Diving ini sudah berjalan 4 tahun sejak 2016 hingga 2019 dan berhenti karena pandemi virus corona (Covid-19)”, jelas Dr. Munasik dosen Program Studi (Prodi) Ilmu Kelautan FPIK UNDIP dalam wawancara pada Sabtu (19/6/2021). Beliau menambahkan kegiatan training ini adalah Kuliah Musim panas, Summer Course dihargai dengan 1-2 Satuan Kredit Semester (SKS).

Disampaikan pula bahwa capaian pembelajaran dari kegiatan ini adalah mahasiswa mampu menyelam SCUBA dan tersertifikasi sebagai Open Water Diver dari Association of Diving School International ADS-I. Di samping itu dosen-dosen juga memberikan materi kuliah tentang ekosistem kelautan tropis yaitu terumbu karang, mangrove dan lamun.

“Selain memberikan Training Scuba Diving, kita juga mendidik mereka untuk peduli terhadap ekosistem laut, mengunjungi ekosistem pesisir dan pulau-pulau kecil dan terlibat dalam perbaikan terumbu karang”, imbuhnya.

Keahlian menyelam inilah yang membuat mahasiswa FPIK UNDIP diminta bantuan oleh Tim SAR daerah Jawa Tengah untuk membantu operasi pencarian korban tenggelam perahu wisata yang terbalik di Waduk Kedung Ombo, Kabupaten Boyolali pada pertengahan bulan Mei yang lalu. Juga beberapa kegiatan kemanusiaan lainnya yang berhubungan dengan kecelakaan di dalam air.

Foto: Seorang mahasiswa FPIK sedang melakukan scuba water entry di Perairan Karimunjawa, Kabupaten Jepara

FPIK UNDIP memiliki 6 departemen, meliputi Departemen Akuakultur, Departemen Sumber Daya Akuatik, Departemen Perikanan Tangkap, Departemen Kelautan, Departemen Oseanografi dan Departemen Teknologi Hasil Perikanan. Didukung dengan pengajar yang berkompetensi dengan kualifikasi 55 diantaranya bergelar doktor yang diperkuat oleh 19 Guru Besar aktif saat ini.

Alumni FPIK UNDIP telah tersebar di seluruh penjuru Indonesia dan diberbagai bidang baik di pemerintahan, pendidikan, kesehatan, TNI, perusahaan swasta, BUMN maupun wirausahawan. Tidak sedikit pula lulusan FPIK UNDIP yang memegang posisi strategis seperti Sakina Roselasari sebagai Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Tengah, kemudian Ir. Haris Muhtadi sebagai Direktur Marketing Aquafeed sekaligus Ketua GPMT, ditambah lagi A. Karding sebagai politisi, Benaya Semeon aktif di Wildlife Conservation Society (WCS), Widhya Nugroho Satrioajie, S.Pi., M.Si. sebagai Peneliti Ahli Muda Pusat Penelitian Biologi di Cibinong Science Center LIPI, Herda Bolly sebagai Quality Control di perusahaan makanan asing Belanda, Kharisma R. Dahono sebagai Manager Bank Mandiri, dan Sudiarso sebagai pengusaha PT Kurinia Mitra Makmur.

“Ini menunjukkan bahwa lulusan FPIK UNDIP memiliki peluang untuk bekerja di berbagai bidang”, ungkap Dekan FPIK UNDIP Prof. Ir. Tri Winarni Agustini, M.Sc., Ph.D pada wawancara terpisah pada Minggu (20/6/2021). Lebih lanjut Prof. Tri Winarni menyampaikan bahwa mahasiswa tidak hanya belajar yang berkaitan dengan keilmuan, tetapi juga diberikan materi yang berkaitan dengan manajemen dan bisnis. “Sehingga lulusan FPIK UNDIP tidak sebatas menyelami perairan, namun mampu berselancar ke berbagai dunia kerja dan memiliki banyak peluang diantaranya menjadi peneliti, pendidik, pengembang akuakultur, konsultan, ahli konservasi, instruktur akuakultur, manajer, pengusaha hingga anggota parlemen”, pungkasnya. (Utami | Tim Humas UNDIP)

Pengenalan Kegiatan Penyelaman Ilmiah di Karimunjawa Tahun 2018

FPIK, SEMARANG – Program pelatihan diving bagi mahasiswa Kwansei Gakuin University (KGU), Jepang berlangsung selama 9 hari (22 – 30 Agustus 2018) di Semarang dan Karimunjawa. Program Summer Course Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Diponegoro ini diikuti oleh mahasiswa yang didampingi oleh Dosen Kwansei Gakuin University (KGU) Jepang, Prof. Hideki Hashimoto, Ph.D dan Yuko Iwatsuki, Ph.D.

Kuliah dan Opening Ceremony Program Summer Course yang dilaksanakan hari ini, Kamis 23 Agustus 2018 di Kampus Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan ini dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Universitas Diponegoro (Prof. Dr. Ir. Muhammad Zainuri, DEA) dan didampingi oleh Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro, Prof. Dr. Ir. Agus Sabdono, M.Sc dan dihadiri oleh Para Wakil Dekan FPIK dan Para Ketua Departemen FPIK serta Instruktur Diving.

Narasumber kegiatan Summer Course ini terdiri dari beberapa dosen dari Departemen Ilmu Kelautan antara lain, Introduction to Scientific Diving oleh Dr. Ir. Munasik, M.Sc; Coral Reef oleh Dr. Ir. Diah Permata Wijayanti, M.Sc; Mangrove Habitat oleh Dr. Rudhi Pribadi, dan Explore Karimunjawa oleh Agus Trianto, S.T., M.Sc., Ph.D

Instruktur pelatihan Diving, Dr. Ir. Munasik, M.Sc menjelaskan bahwa program ini merupakan kerjasama antara Kwansei Gakuin University (KGU), Jepang dengan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro sejak tahun 2016, dan kegiatan kali ini merupakan kegitan yang ketiga kalinya dilaksanakan. (Ratnaningtyas).