oleh fpik | Jul 16, 2025 | Berita
Bangka, UBB– Program Pasca-Sarjana Manajemen Sumber Daya Perairan (MSDP) Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Diponegoro (Undip) kembali menghasilkan doktor. Kali ini doktor yang dihasilkan Undip adalah pakar dalam database pengelolaan dan rehabilitasi ekosistem lamun (seagrass) pada lahan pasca penambangan timah di Pulau Bangka.
Pakar hasil cetakan MSDP FKIP Undip itu ialah Dr. Wahyu Adi M.Si, merupakan Dosen di Fakultas Pertanian Perikanan dan Kelautan (FPPK) Universitas Bangka Belitung (UBB). Ia lulus dari Program Doktor Medio Juli 2025, di bawah bimbingan Prof. Dr. Ir Agus Hartoko M.Sc, Dr. Ir Pujiono Wahyu Purnomo, MS dan Dr. Udhi Eko Hernawan, S.Si, M.Sc dari BRIN.
“Wahyu Adi, M.Si dinyatakan lulus sebagai doktor pertengahan Juli, setelah sebelumnya ia sukses mempertahankan disertasinya dihadapan dewan penguji Undip,” tukas Agus Hartoko dalam keterangan persnya yang diterima, Selasa (15/7/2025) petang.

Lokasi Seagrass
Selain meraih gelar doktor, isi disertasi Wahyu Adi menjadi kajian pakar dunia menyusul dua artikel ilmiahnya telah diterbitkan pada jurnal internasional bergengsi; masing-masing terindeks Scopus-Q1 Marine Pollution Bulletin dan Scopus Q-2 Geography, Environment, Sustainability.
Ditemui pada kesempatan terpisah, Selasa (15/7) malam, Wahyu Adi mengemukakan artikel ilmiahnya yang terbit di jurnal terindeks Scopus-Q1 berjudul ‘Ecological Condition of Seagrass Meadow Around Sea-based Tin Mining Activities in Waters of Bangka Belitung, Indonesia’. Sedangkan artikel pada jurnal yang terindeks Scopus-Q2 bertajuk ‘Seagrass Carbon Stocks and Sequestration in Habitat Impacted by Tin Mining Activities in Bangka Belitung, Indonesia’.
Penelitian untuk disertasi Wahyu Adi dilakukan dengan pengumpulan data ekologi lamun, karbon biru, dan biota asosiasi di lokasi berpotensi terdampak penambangan timah. Adapun analisis spasial dan pemodelan basis data, mengunakan basis SIG dan kerangka DPSIR (Driving Forces, Pressures, State, Impacts, Responses). Selanjutnya pengolahan data dilakukan melalui pendekatan kuantitatif dan integrasi dengan hasil riset terdahulu.

Prof. Agus Hartoko menjelaskan database yang lengkap ini merupakan capaian ilmiah yang siginifikan dan applicable (siap untuk digunakan). “Hasil penelitian ini diharapkan bisa bermanfaat bagi institusi Universitas Bangka Belitung, pemerintah daerah di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan PT Timah Tbk,” ujar Agus Hartoko.
Agus menegaskan, penelitian yang dilakukan Wahyu Adi — untuk disertasi — ini dilakukan untuk mengatasi kerusakan ekosistem lamun akibat penambangan timah, serta menyusun basis data yang dapat digunakan sebagai alat bantu pengelolaan berbasis bukti ilmiah oleh pemangku kepentingan, baik bagi pemerintah daerah, PT Timah, maupun para akademisi. (FPIK)
oleh fpik | Apr 16, 2025 | Berita, Kegiatan
Semarang (15/04) – Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro (FPIK UNDIP) menggelar acara Halal Bihalal dan Konsolidasi Alumni pada Selasa, 15 April 2025, di Auditorium FPIK UNDIP. Kegiatan ini bertujuan mendukung Program World Class University (WCU) dan mengusung tema “Transformasi Ekonomi Kelautan: Memanfaatkan Industri Perikanan, UMKM, dan Konservasi Laut untuk Meningkatkan Kemandirian Gen Z”. Acara dihadiri oleh Rektor UNDIP Prof. Dr. Suharnomo, Dekan FPIK UNDIP Prof. Agus Trianto, serta sivitas akademika dan alumni FPIK UNDIP.
Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia, Abdul Kadir Karding, hadir sebagai tamu kehormatan dan menyoroti pentingnya transformasi tata kelola penempatan pekerja migran. Ia menyampaikan bahwa saat ini terdapat 1,7 juta permintaan kerja dari luar negeri untuk tenaga kerja Indonesia, dan hal ini menjadi peluang besar untuk menyerap angkatan kerja produktif dalam negeri. Menurutnya, kompetensi menjadi syarat utama bagi calon pekerja migran agar mampu bersaing secara global.
Selain itu, kegiatan Halal Bihalal dan Konsolidasi Alumni ini juga menjadi ajang mempererat silaturahmi antar sivitas akademika dan alumni FPIK UNDIP. Dalam suasana penuh keakraban, para alumni berbagi pengalaman serta ide-ide inovatif untuk pengembangan sektor kelautan dan perikanan yang berkelanjutan. Kegiatan ini diharapkan mampu membangun kolaborasi nyata antara akademisi, alumni, dan pemangku kepentingan dalam mendorong kemajuan ekonomi kelautan yang inklusif, khususnya bagi generasi muda.
oleh admin | Des 16, 2024 | Berita, Kegiatan
Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan RI, Budi Sulistyo, menyatakan bahwa sektor perikanan merupakan bisnis yang menjanjikan di masa depan. Oleh karena itu, ikan dan produk olahannya perlu untuk dikembangkan. Hal tersebut disampaikan dalam acara sharing session bertema “Start Your Marine Business: Potensi Pangan Biru untuk Gen Z, Ciptakan UMKM Sukses dengan Protein Ikan” di Kampus Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro (FPIK Undip) Tembalang Semarang pada Sabtu (14/12/2024). Acara ini diselenggarakan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan bekerja sama dengan Suara Merdeka Generation (SMGen), dan turut dihadiri oleh Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Pengembangan Ekonomi Daerah, Kukrit Suryo Wicaksono, serta Dekan FPIK Undip, Prof Agus Trianto.
Budi Sulistyo mengungkapkan bahwa protein ikan akan menjadi salah satu komoditas penting di masa depan. Menurutnya, pada tahun 2050, berdasarkan data dari FHO, kebutuhan protein global diperkirakan akan meningkat hingga 70 persen. “Populasi dunia diperkirakan akan bertumbuh lebih dari 30 persen hingga tahun 2050, sehingga kebutuhan protein global akan meningkat 70 persen,” ujarnya. Dia juga menambahkan bahwa sistem produksi pangan berbasis darat saat ini tidak dapat sepenuhnya memenuhi kebutuhan gizi populasi yang terus berkembang akibat keterbatasan daya dukung alam.
Dengan sumber daya perikanan yang dimiliki Indonesia, Budi melihat hal ini sebagai peluang yang besar untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Ia menekankan pentingnya mempersiapkan generasi muda sebagai pengusaha di sektor ini. Gen Z, sebagai kekuatan potensial, perlu dipersiapkan dan dibimbing untuk menjadi generasi penerus yang akan mewujudkan visi Indonesia Emas.
Kukrit, yang juga CEO Suara Merdeka, percaya bahwa FPIK Undip akan melahirkan generasi muda yang mampu menciptakan lapangan kerja di industri perikanan. “Saya yakin Indonesia akan menjadi yang terbaik di dunia dalam sektor perikanan dan kelautan,” ujarnya.
Di sisi lain, Dekan FPIK Undip, Prof. Agus Trianto, mengungkapkan rasa terima kasih atas terselenggaranya acara tersebut. Banyak ide yang dibagikan untuk mengembangkan bisnis, khususnya di bidang olahan perikanan. Prof. Agus optimis bahwa masa depan dunia perikanan akan cerah, apalagi dengan adanya rencana pengembangan Pasar Ikan Sehat Kobong. Ia yakin, begitu kafe di pasar Kobong berjalan, tahun berikutnya akan ada perkembangan yang lebih luas.
oleh admin | Des 10, 2024 | Berita, Kegiatan, Kerjasama
Semarang (6/11) – Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Diponegoro (UNDIP) sukses menggelar kegiatan diseminasi konservasi jenis ikan dilindungi, yang diinisiasi oleh Loka Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (LPSPL) Serang, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Kegiatan yang berlangsung di Auditorium FPIK UNDIP ini bertujuan untuk menyampaikan hasil riset dari LPSPL terkait upaya konservasi ikan yang dilindungi. Presentasi hasil riset ini melibatkan partisipasi dari beberapa daerah loka, seperti LPSPL Pekanbaru, LPSPL Serang, BPSPL Pontianak, BPSPL Denpasar, BPSPL Makassar, dan LPSPL Sorong. Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian acara tahunan yang mencakup paparan hasil riset, review, pendampingan penulisan artikel ilmiah, serta seminar. Seminar bertema “Tantangan Menjaga Biodiversitas Ikan di Indonesia” menghadirkan tiga pembicara utama: Direktur Konservasi Ekosistem dan Biota Perairan KKP, Bapak Firdaus Agung, Ph.D. Peneliti Utama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN); Bapak Dr. Haryono, M.Si.; dan Guru Besar FPIK UNDIP, Prof. Dr. Ir. Agus Hartoko, M.Sc.
Acara ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk perwakilan FPIK UNDIP, Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah, Badan Pengendalian dan Pengawasan Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan (BP2MHKP) Semarang, Balai Besar Penangkapan Ikan (BBPI) Semarang, Balai Karantina Pertanian Kelas I Semarang, Stasiun PSDKP Cilacap, penyuluh perikanan Kabupaten Semarang, serta akademisi dari universitas ternama seperti UGM dan Untidar. Selain itu, hadir pula organisasi seperti WWF Indonesia, Yayasan Taka, dan Masyarakat Ikhtiologi Indonesia, serta mahasiswa FPIK UNDIP. Kegiatan ini dilanjutkan dengan pemaparan hasil penelitian, diskusi, dan sesi review oleh Prof. Dr.Sc. Anindya Wirasatriya, S.T., M.Si., M.Sc. dan Prof. Dr. Ir. Suradi Wijaya Saputra, MS., dengan moderator dari LPSPL Serang. Diseminasi konservasi jenis ikan dilindungi ini tidak hanya menjadi wadah bertukar ide dan hasil riset, tetapi juga berfungsi sebagai ajang menjalin kerja sama dan memperkuat peran ilmu pengetahuan dalam mengatasi tantangan konservasi. Acara ini juga mendukung pengembangan kebijakan pengelolaan sumber daya laut dan konservasi ikan secara berkelanjutan.
oleh admin | Des 8, 2024 | Berita, Prestasi
Bali, 7-10 November 2024 – Ajang Abdidaya Ormawa 2024 sukses diselenggarakan di Universitas Udayana (Unud), Bali, di mana sebanyak 160 tim dari 66 universitas di seluruh Indonesia berpartisipasi untuk menampilkan inovasi dan semangat transformasi bagi pembangunan bangsa. Dengan tema “Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan dan Soft Skills Mahasiswa sebagai Agen Transformasi Pembangunan Bangsa Berlandaskan Inovasi Teknologi dan Kemitraan demi Mewujudkan Indonesia Maju”. Acara ini bertujuan mengapresiasi kontribusi organisasi kemahasiswaan yang berdampak signifikan pada masyarakat.
Acara berlangsung di Jl. Raya Kampus UNUD, Bukit Jimbaran, Kuta Selatan, Badung, Bali, dan melibatkan delapan kategori penghargaan, termasuk Tim Pelaksana, Organisasi Kemahasiswaan, Dosen Pendamping, Perguruan Tinggi, serta penghargaan khusus untuk Poster, Video, dan Stand Expo.
Satu Ormawa kebanggaan FPIK Undip yaitu Kelompok Studi Ekosistem Mangrove Teluk Awur (KeSEMaT) berhasil lolos dalam ajang ini dengan dengan program Optimalisasi Produktivitas Masyarakat Pesisir melalui Community Based Coastal Resource Management (CB-CRM) untuk mengembangkan kelurahan maritim unggul.
Dilansir dari Website Universitas Diponegoro