Sukses Gelar Daring: International Conference on Tropical and Coastal Region Eco-Development 2020

Sukses Gelar Daring: International Conference on Tropical and Coastal Region Eco-Development 2020

FPIK, SEMARANG – Kegiatan konferensi internasional ICTCRED 2020 (International Conference on Tropical and Coastal Region Eco-Development) menjadi jawaban atas permasalahan yang berkaitan dengan perubahan iklim, dimana berdampak pada kesehatan pesisir, sosial, ekonomi, perikanan dan kelautan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK), Universitas Diponegoro sebagai penyelenggara kegiatan, mengadakan ICTCRED 2020 yang ke-6 pada tanggal 27-28 Oktober 2020 secara online via Zoom meeting. Acara tahunan ini, dibuka oleh Rektor Undip Prof. Dr. Yos Johan Utama, S.H., M.Hum; dan dihadiri oleh Wakil Rektor bidang akademik dan kemahasiswaan Prof. Budi Setiyono, S.Sos., M.Pol. Admin., Ph.D, Wakil rektor bidang sumber daya Prof. Dr. rer. nat. Heru Susanto, S.T., M.M., M.T.; Plt wakil rektor bidang Komunikasi dan Bisnis Dwi Cahyo Utomo, S.E., M.A., Ph.D; Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi Prof. Dr. Ir. Ambariyanto, M.Sc., Dekan FPIK Prof. Tri Winarni beserta jajarannya, Dekan Fakultas Kedokteran, Dekan Fakultas Hukum, Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat, Dekan Fakultas Teknik, Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Dekan Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Dekan Psikologi, Dekan Fakultas Peternakan dan Pertanian, Dekan Fakultas Sains dan Matematika, Dekan Sekolah Vokasi, Dekan Sekolah Pascasarjana, Ketua Umum Ikatan Sarjana Oseanologi Indonesia Dr. Safri Burhanuddin serta peneliti dan akademisi dari berbagai negara dan bidang.

Seminar internasional ini bertujuan untuk mempromosikan dan menyebarkan temuan ilmiah dalam lingkup Pengembangan Ekologi Kawasan Tropis dan Pesisir, sekaligus mendukung Sustainable Development Goals (SDG) utamanya SDG nomor 13 (Climate Action), nomor 14 (Life Bellow Water), dan nomor 17 (Partnerships for the Goals). Tema ICTCRED tahun ini adalah “Sustainable Development in Coastal Area”Keynote speaker pada ICTCRED 2020 sejumlah 10 orang dari 7 negara, antara lain:

  • Naoki Itoh, Ph.D dari University of Tokyo, Jepang dengan bidang keahlian Infectious Diseases of Mollusks.
  • Ir. Slamet Budi Prayitno, M.Sc dari Universitas Diponegoro, Indonesia dengan bidang keahlian Akuakultur.
  • Prof Lee Chun Woo dari Pukyong National University, Korea Selatan, bidang keahlian sistem perikanan.
  • Irwandi Jaswir dari International Islamic University, Malaysia, bidang keahlian Kimia Pangan dan Biokimia.
  • Karen Diele dari Edinburgh Napier University, Skotlandia dengan bidang keahlian Ekologi laut.
  • Hwa Chien dari National Central University, Taiwan, bidang keahlian Oseanografi
  • Dwi Susanto, Ph.D dari University of Maryland, Amerika Serikat bidang keahlian Ilmu Atmosfer dan Kelautan.
  • Magaly Koch dari Boston University, Amerika Serikat bidang keahlian Geologi dan Hidrologi Lahan Kering.
  • Elena N. Naumova dari Tufts University, Amerika Serikat; bidang keahlian Peramalan dan Modeling Penyakit Menular (InForMID).
  • Sucharita Gopal dari Boston University, Amerika Serikat bidang keahlian Analisis Spasial GIS, Modelling dan Spatial Statistics.

Ketua panitia seminar Dr. Aris Ismanto, S.Sc., M.Sc. mengatakan “Seminar ini biasanya dilaksanakan secara offline, namun dikarenakan Covid-19 maka kita harus mengubah kebiasaan menjadi secara online. Kami menerima lebih dari 200 abstrak dari calon presenter namun yang lolos tahap seleksi sejumlah 107 presenter yang mana dari dalam UNDIP sebanyak 46 dan umu atau luar UNDIP sejumlah 61 orang. Keseluruhan presenter terbagi ke dalam 4 negara yaitu Indonesa, Belanda, Amerika Serikat dan Jepang.”

Hasil penelitian yang dipresentasikan di ICTCRED 2020 akan dipublikasikan di prosiding internasional terindeks Scopus Institute of Physics (IOP); International Journal of Environmental Research and Public Health (Q2), Biodiversitas (Q3), Bioflux AACL (Q3), Squalen Bulletin of Marine and Fisheries Post Harvest and Biotechnology (Q4), Food Research (Q4); Jurnal Nasional terindeks SINTA seperti Buletin Oseanografi Marina, Jurnal Kelautan Nasional, Jurnal Kelautan Tropis, dan Saintek Perikanan.

Dekan FPIK Prof. Tri Winarni Agustini, M.Sc., Ph.D disela-sela kegiatan menegaskan bahwa kegiatan ICTCRED 2020 merupakan kolaborasi dari bidang kesehatan pesisir, sosial ekonomi dan kelautan dengan topik Aquaculture, Fisheries, Marine Natural Product, Biotechnology, Coastal Engineering, Air Sea Interaction, Disaster Mitigation, And Rehabilitation, Coastal Policy, Fisheries Processing Technology, Coastal Resources, Coastal Social and Economic, Marine Science, Geoecohazard, Oceanography, dan Coastal health.

Kegiatan ICTCRED 2020 didukung oleh Ikatan Sarjana Oseanologi Indonesia (ISOI), Center for ICZM Undip, Corem Undip, TU Delft Netherland, NWO Netherland dan TUFTs University USA. Dekan berharap kegiatan ini dapat bermanfaat bagi kemajuan ilmu dan teknologi khususnya di bidang perikanan dan kelautan. Kilasan dokumentasi ICTCRED 2020 dapat disaksikan di kanal YouTube Official FPIK UNDIP. (Sumber berita: www.undip.ac.id).

Dukung Ketersediaan Pangan dan Pengembangan Pariwisata Jateng, UNDIP Tebar Benih Ikan di Waduk Jatibarang

Dukung Ketersediaan Pangan dan Pengembangan Pariwisata Jateng, UNDIP Tebar Benih Ikan di Waduk Jatibarang

FPIK, SEMARANG – Pada hari ini dilaksanakan penebaran benih ikan di Waduk Jatibarang dalam rangka Dies Natalis ke-63 Universitas Diponegoro (UNDIP). Kegiatan ini diselenggarakan untuk mewujudkan Sustainable Development Goals (SDGs) dengan program restocking ikan. Kegiatan tebar benih dan restocking ikan masuk dalam kriteria SDGs nomor 13 (Climate Action) dan 14 (Life Below Water). Acara ini dilaksanakan dengan protokol kesehatan dan dihadiri oleh Rektor, Wakil Rektor, Ketua Senat Akademik, Wakil Ketua MWA, dan Dekan Fakultas/Sekolah. Dalam acara ini hadir perwakilan dari Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah, Plt. Walikota Semarang, Balai Besar Wilayah Sungai Pemali Juana, Kepala Balai Laboratorium Kesehatan dan Lingkungan Dinas Kelautan dan Perikanan Jateng, dan BTN Semarang.

Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) dan Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) UNDIP bekerjasama dalam menyelenggarakan acara hari ini. Acara diawali dengan sambutan Prof. Ir. Tri Winarni Agustini, M.Sc., Ph.D selaku Dekan FPIK yang  menyampaikan bahwa FPIK UNDIP akan melakukan pembinaan masyarakat sekitar bersama dengan penebaran benih ikan. Dengan demikian diharapkan ikan di waduk dapat berkembang dan menjadi bagian dari rencana pengembangan wilayah pariwisata Jateng di area wisata Waduk Jatibarang.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jateng Ir. Fendiawan Triskiantoro, M.Si. menyampaikan mendukung pengembangan ikan di Waduk Jatibarang dengan berpartisipasi menebar benih ikan nila dan tawas. Beliau berharap pengolahan hasil perikanan dapat diolah secara maksimal. Sementara Kepala Dinas Perikanan Kota Semarang Nurcholis, ST., MT mewakili Pjs Wali Kota Semarang Drs. Tavip Supriyanto, M.Si. menyampaikan sambutan “Kementerian Perikanan mendukung kedaulatan, keberlanjutan, dan kesejahteraan ekosistem dengan restocking ikan di perairan umum yaitu sungai atau waduk yg sekarang mengalami penurunan. Sarana penangkapan ikan yang belum benar membuat ikan berkurang. Semoga dengan kerjasama ini UNDIP makin maju dan solid memajukan Kota Semarang,” tutur beliau.

Kegiatan restocking ikan diharapkan dapat memperkuat kerjasama FPIK UNDIP melalui budidaya ikan, sedangkan FKM UNDIP bekerjasama dengan masyarakat sekitar untuk mengolah hasil perikanan menjadi produk yang sehat. Rektor UNDIP Prof. Dr. Yos Johan Utama, S.H., M.Hum. berharap agar program ini dapat bermanfaat bagi perkembangan ekosistem perairan waduk. “Program restocking dengan menebar benih ikan adalah upaya UNDIP untuk membantu ketersediaan sumber makanan,” ungkap beliau. Selanjutnya Prof. Yos berharap benih ikan yang ditebar sejumlah 63.000 ekor tersebut akan memberikan berkah dan manfaat bagi masyarakat.

Acara dilanjutkan dengan dialog dengan perwakilan nelayan yang menangkap ikan di Waduk Jatibarang. “Kehadiran UNDIP sangat membantu dengan berbagai program pengabdian masyarakat yang beberapa kali telah dilakukan termasuk bantuan Covid-19. UNDIP memberi bantuan untuk pengembangbiakan ikan dengan karamba dan juga penyuluhan”, ujar salah satu nelayan.

Selain sebagai objek wisata, banyak pengunjung waduk yang datang untuk memancing. Dengan penebaran benih ikan dan penyuluhan kepada masyarakat sekitar diharapkan budidaya ikan dapat berhasil. Diakhir acara, penebaran ikan dilaksanakan secara simbolis Rektor UNDIP dan jajaran pejabat yang menghadiri acara. Semoga rangkaian acara Dies Natalis ke-63 UNDIP ini dapat berkontribusi dalam menjaga keseimbangan ekosistem perairan umum di Kota Semarang. (Sumber: UNDIP)

Diaspora Berbagi Ilmu di Departemen Sumberdaya Akuatik melalui Program WCU

Diaspora Berbagi Ilmu di Departemen Sumberdaya Akuatik melalui Program WCU

FPIK, SEMARANG – Universitas Diponegoro (UNDIP) merupakan salah satu universitas favorit di Jawa Tengah yang memiliki program World Class University (WCU). Program WCU bertujuan untuk meningkatkan kapabilitas UNDIP dalam menyandang status universitas Top 500 di dunia. Dalam rangka mendukung misi tersebut, Departemen Sumber Daya Akuatik, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) mengadakan kegiatan Visiting Lecturer dengan mengundang salah satu diaspora yang bekerja sebagai postdoctoral researcher di Liebniz Centre for Tropical Marine Research (ZMT), Jerman yaitu Dr. rer. nat. Dini Adyasari, S.T., M.Sc.

Dr. Aninditia Sabdaningsih, S.Si., M.Si yaitu salah satu dosen di Program Studi Manajemen Sumber Daya Perairan sekaligus penanggungjawab program Visiting Lecturer memaparkan bahwa program ini terdiri dari 5 jenis kegiatan yaitu Seminar Series yang dilakukan sebanyak tiga kali, berupa Public Lecture, Training, dan Motivation Class, serta 2 kegiatan lainnya yang secara eksklusif disampaikan oleh narasumber selaku dosen tamu yaitu berbagi ilmu dalam Mata Kuliah Mikrobiologi Akuatik dan melakukan fine tuning manuskrip. Kegiatan-kegiatan ini masuk dalam implementasi upaya The Sustainable Development Goals (SDGs) yang meliputi SDGs nomor 4, 6, 14, dan 17. SDGs nomor 4 tentang Pendidikan Berkualitas, SDGs nomor 6 tentang Air Bersih dan Sanitasi Layak, SDGs nomor 14 tentang Ekosistem Lautan serta SDGs nomor 17 tentang Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Kegiatan Seminar Series ini dihadiri oleh civitas akademika UNDIP yakni mahasiswa strata S1, S2, S3, dosen, staf dan bahkan alumni. Ketua Departemen Sumber Daya Akuatik, Dr. Ir. Haeruddin dalam laporannya menyatakan bahwa jumlah peserta dari seminar series pertama hingga ketiga lebih dari 100 orang dan didominasi oleh mahasiswa S1.

Dekan FPIK UNDIP yaitu Prof. Ir. Tri Winarni, M.Sc., Ph.D dalam sambutannya menyampaikan bahwa dengan adanya pandemi COVID-19 ini FPIK berkesempatan untuk mendapatkan ilmu dari para diaspora. Selain itu, Dekan FPIK dalam penutupan acara Visiting Lecturer, menambahkan bahwa materi yang disampaikan oleh Dr. rer. nat. Dini Adyasari, M.Sc. sangat berguna dan harapan kedepannya hubungan baik terus terjalin.  Program kerjasama yang dibangun FPIK dengan ZMT Jerman ini diharapkan dapat terus dilaksanakan untuk memberikan kontribusi kepada kemajuan ilmu pengetahuan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia. (Seto Windarto).

Aplikasi Kalender Rob Ciptaan Departemen Oseanografi Bermanfaat Bagi Pesisir Indonesia

Aplikasi Kalender Rob Ciptaan Departemen Oseanografi Bermanfaat Bagi Pesisir Indonesia

FPIK, SEMARANG – Bencana banjir pasang yang dikenal dengan istilah rob merupakan suatu peristiwa di alam yang disebabkan oleh dinamika tinggi muka laut yang secara periodik menggenangi permukaan daratan. Namun seiring dengan perubahan iklim dan faktor alam lainnya, rob berpotensi merugikan dan mengganggu kehidupan normal masyarakat pesisir. Bencana banjir pasang hingga kini menjadi ancaman serius bagi kawasan pesisir Kota Semarang. Hal tersebut menjadi motivasi Tim Pengabdian Masyarakat Iptek Bagi Desa Binaan Undip (IDBU) Departemen Oseanografi Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Diponegoro (UNDIP) untuk membuat terobosan, mereka telah berhasil menciptakan sebuah aplikasi yang mampu menjadi alat prediksi kapan terjadinya rob. Aplikasi tersebut bernama “Kalender Rob” dan dapat diunduh di Play Store.

Tahun ini, tim IDBU memberikan Updating data pada Kalender Rob 2020 di daerah pesisir Tambakrejo, Kelurahan Tanjung Mas, Semarang. Kegiatan sosialisasi dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 19 September 2020 yang dihadiri oleh warga dan tokoh masyarakat serta ketua kelompok masyarakat.

Sosialisasi prosedur penggunaan dan update data Kalender Rob tahun 2020 ini merupakan lanjutan dari kerjasama antara Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) dengan Tim Pengabdian Masyarakat Departemen Oseanografi Universitas Diponegoro yang terlaksana melalui Program Iptek Bagi Desa Binaan Undip (IDBU) selama tahun 2018-2020.

Menurut ketua Tim IDBU Undip, Prof. Dr. Denny Nugroho Sugianto ST. MSi., acara ini bertujuan untuk mewujudkan masyarakat yang tangguh terhadap bencana pesisir di Kelurahan Tanjung Mas, Semarang, Jawa Tengah akibat bencana banjir pasang (rob) yang setiap saat menjadi bagian dari kehidupan masyarakat setempat.

Dengan adanya Kalender Rob ini, Masyarakat dapat dengan mudah bisa memprediksikan kapan terjadinya rob, seberapa tinggi genangan air rob, berapa lama durasi rob berlangsung, serta bagaimana kondisi level air genangan rob, sehingga bisa dilakukan upaya antisipasi oleh warga itu sendiri dengan mempersiapkan memindahkan barang-barang atau menyelamatkan sebagian perabot rumah tangganya agar tidak tergenang oleh air rob yang tiba-tiba datang.

Manfaat lain yang dirasakan warga adalah ketika akan mempunyai acara-acara sosial, keagamaan, bahkan acara resepsi pernikahan. Warga dapat melihat Kalender Rob untuk menentukan waktu yang tepat sehingga tidak bersamaan dengan terjadinya Rob. Selain itu bermanfaat juga sebagai informasi untuk mitigasi jangka pendek, menengah maupun panjang untuk pemerintah, stakeholder, dan masyarakat terkait dengan kejadian rob yang terjadi di wilayah pesisir.

Hal ini juga sebagai salah satu wujud kegiatan UNDIP dalam rangka implementasi agenda pemerintah yaitu tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) dengan goals SDGs 13 (climate action) dan 17 (partnerships for the goals), yaitu Menguatkan ukuran implementasi dan merevitalisasi kemitraan global untuk pembangunan yang berkelanjutanSustainable Development Goals (SDGs) merupakan suatu rencana aksi global yang disepakati oleh para pemimpin dunia, termasuk Indonesia, guna mengakhiri kemiskinan, mengurangi kesenjangan dan melindungi lingkungan. SDGs berisi 17 Tujuan dan 169 Target yang diharapkan dapat dicapai pada tahun 2030.

Ketua RT 04 RW 16 Bapak Suratno yang juga menjabat sebagai Ketua Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) Manunggal Bahari yang mewakili warga, menyampaikan bahwa adanya Kalender Rob ini sangat bermanfaat dan menjadi pedoman warga dalam menentukan acara – acara yang akan diselenggarakan di kampung. Menurut ketua RW 16 Tambakrejo Tanjung Mas, Bapak Slamet Riyadi, bahwa Kalender Rob yang sudah dibuat oleh Tim IDBU sejak tahun 2018-2020 sangat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari yang tidak luput dari bencana rob yang datang setiap saat. Kini, warga bisa melakukan antisipasi dan bisa menyelamatkan barang-barangnya sebelum rob datang.

Selanjutnya, anggota tim IDBU Dr. Muhammad Helmi menambahkan, bahwa Kalender Rob ini mempunyai 2 versi, yaitu digital dan manual (bentuk kalender cetak). Untuk bentuk digital Aplikasi Kalender Rob berbasis android bisa diunduh di Play Store, menampilkan kondisi ketinggian air, di mana dalam satu hari terdapat informasi level air tertinggi dan level air terendah, dalam satuan meter. Data ditampilkan per-jam dan setiap hari secara langsung. Serta informasi level air apakah masih dalam kondisi ketinggian aman, waspada 1, waspada 2, dan siaga.  Terdapat informasi juga kalender masehi dan jawa serta informasi posisi bulan. Saat ini aplikasi Kalender Rob baru menyajikan data di daerah Kota Semarang dan sekitarnya dan dalam tahap pengembangan untuk seluruh pantai utara Jawa Tengah. Rencananya, aplikasi Kalender Rob akan terus dikembangkan ke daerah – daerah lain yang rawan terhadap bencana banjir pasang atau rob. (Adm | Sumber: undip.ac.id & pkmbrp.undip.ac.id).

FPIK UNDIP Kenalkan Teknologi Asap Cair kepada UMKM di Kabupaten Kendal

FPIK UNDIP Kenalkan Teknologi Asap Cair kepada UMKM di Kabupaten Kendal

FPIK, SEMARANG – Departemen Teknologi Hasil Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Diponegoro (UNDIP) telah menggelar pelatihan pembuatan ikan asap menggunakan teknologi asap cair kepada UMKM di Kabupaten Kendal. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Desa Tanjungsari, Kecamatan Purwosari pada hari senin, 7 September 2020.

Hadir pada acara pelatihan yakni Ir. Sri Harjinto yang menjabat Kepala Dinas (Kadis) Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Kendal dan Ir. Gunadi selaku Kepala Bidang (Kabid) Perikanan Tangkap beserta jajaran DKP Kendal. Adapun narasumber dari Tim Departemen Teknologi Hasil Perikanan FPIK UNDIP yakni Dr. Ir. Fronthea Swastawati, M.Sc. selaku Ketua, bersama dengan tim yakni Prof. Dr. Ir. YS Darmanto, M.Sc., Romadhon, S.pi., M. Biotek. dan Slamet Suharto, S.Pi., M.Si.

Tujuan dari pelatihan ini adalah membagi ilmu pengetahuan tentang pengaplikasian asap cair dalam pengolahan ikan asap, serta penerapan Good Manufacturing Practices (GMP) dan Standar Operasional dan Prosedur Sanitasi (SSOP) kepada UMKM dalam proses pengolahan sehingga mampu menghasilkan produk ikan asap yang berkualitas.

“Sehingga peserta pelatihan ini diharapkan mampu menghasilkan produk ikan asap yang lebih berkualitas, aman dan juga layak dikonsumsi karena terjaga kebersihannya,” jelas Dr. Ir. Fronthea Swastawati, M.Sc.

Selain transfer teknologi melalui kegiatan penyuluhan mengenai aplikasi asap cair pada proses pengolahan ikan asap, mereka sekaligus mendapatkan penyuluhan dan pelatihan mengenai cara pengemasan serta pemasaran produk secara online, guna menjangkau potensi pasar maupun konsumen yang lebih luas. Diharapkan peningkatan pemasaran produk ini dapat berbasis digital. Baik melalui media sosial maupun market place yang sedang populer pada era industri 4.0 saat ini.

Dr. Ir. Fronthea Swastawati, M.Sc. menambahkan, Kecamatan Purwosari selama ini menjadi sentra pengembangan usaha pemindangan serta pengasapan ikan di Kabupaten Kendal. Sehingga program Departemen Teknologi Hasil Perikanan FPIK UNDIP menyasar kepada 84 pengelola UMKM ikan yang tersebar di berbagai desa di kecamatan tersebut.

Berbagai jenis ikan yang diolah seperti ikan pari, manyung dan tongkol, selain itu juga di beberapa tempat lainnya mengolah ikan layang, salem, cucut serta ikan kembung. Pengolah ikan asap tersebut selama ini masih menggunakan teknik pengolahan ikan asap tradisional. “Maka kita transfer teknologi asap cair guna meningkatkan hasil produksi dan juga meningkatkan cakupan pemasaran,” tegasnya.

Terkait dengan program pelatihan tersebut, Kadis DKP Kabupaten Kendal, Ir. Sri. Harjinto mengapresiasi dan menyambut baik kegiatan yang dilaksanakan oleh Departemen Teknologi Hasil Perikanan FPIK UNDIP di daerahnya.

Menurutnya, program tersebut merupakan aplikasi penerapan ilmu dan teknologi pengolahan hasil perikanan yang memang dibutuhkan para pelaku UMKM pengasapan ikan dalam mendorong kesejahteraan mereka. (Adm).

FPIK UNDIP Gelar ICTCRED 2019

FPIK UNDIP Gelar ICTCRED 2019

FPIK, SEMARANG – Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) UNDIP gelar ICTCRED (International Conference on Tropical and Coastal Region Eco Development) yang ke-5 pada 17-18 September 2019 di Hotel Gumaya, Semarang. Seminar internasional tersebut merupakan acara tahunan yang bertujuan untuk mempromosikan dan menyebarluaskan hasil penelitian dengan ruang lingkup tropical and Coastal Region Eco Development.

Tema ICTRED pada tahun ini adalah Pengelolaan Wilayah Pesisir Terintegrasi untuk Pembangunan yang Berkelanjutan. Ketua panitia Aris Ismanto mengatakan, melalui acara seminar ini, FPIK Universitas Diponegoro mendorong para akademisi, peneliti, dan mahasiswa untuk mempublikasikan hasil penelitian pada jurnal dan prosiding internasional yang bereputasi.

Dekan FPIK Prof. Tri Winarni mengatakan bahwa kegiatan seminar tersebut juga merupakan kolaborasi dari bidang hukum, sosial, ekonomi, dan kelautan.

“Sebagaimana diketahui bahwa Undip sebetulnya memiliki pola ilmiah pokok tentang pengembangan wilayah pantai, kemudian dijadikan dasar sebagai penyelenggaraan konferensi tersebut,” ujarnya dikutip dari situs resmi Undip.

Dekan berharap kegiatan tersebut dapat menjadi wadah bagi para peneliti di Undip dan stakeholder lainya yang bergulat/ berkecimpung penelitian terkait tropical dan coastal.

Hadir dalam acara tersebut Wakil Rektor bidang Riset dan Inovasi Prof. Ambariyanto, Dekan FH Undip Prof. Retno Saraswati, akademisi dari berbagai bidang kelautan dan militer, serta civitas akademika.

Beberapa pembicara kunci yang berkontribusi pada ICTCRED 2019, antara lain Budi P. Resosudarmo dari Australian National University, Australia, Erik de Ruijter van Steveninck dari IHE Delft Institute for Water Education, Belanda, serta Hiroki Saeki dari Hokaido University, Jepang.

Selain itu juga Eddy Pratomo dari Universitas Diponegoro dan Tony Hadibarata dari Curtin University, Malaysia.

Hasil penelitian yang dipresentasikan di ICTCRED 2019 menurut rencana akan dipublikasikan di proceedings of the Institute of Physics (IOP), Biodiversitas, WRA (World Researchers Associations), dan AACL (Aquaculture, Aquarium, Conservation & Legislation) Bioflux.(nug)

Penulis: Nugroho, semaranginside.com