Selam Keahlian merupakan sebuah mata kuliah yang ada pada Program Studi Sarjana (S1) Ilmu Kelautan. Mata kuliah ini mempelajari tentang pengaplikasian ilmu selam untuk berbagai kegiatan seperti Scientific and Research Dive. Selam Ilmiah dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan penyelaman untuk berbagai tujuan ilmiah, seperti observasi bawah air, pengukuran bawah air, pendataan bawah air, pengambilan sampel bawah air, dan pengambilan gambar/video bawah air. Pengaplikasian selam ilmiah dapat digunakan oleh berbagai bidang, seperti marine biologist, marine geologist, marine archaeologist, marine technology and instrumentation.

Output dari mata kuliah ini adalah mahasiswa mendapatkan sertifikat sebagai Intermediate Scientific Diver maupun Basic Scientific Diver. Tujuan dari sertifikasi ini adalah untuk menambahkan value dan meningkatkan kualitas sumber daya mahasiswa Ilmu Kelautan khususnya sebagai seorang scientific and research diver serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya konservasi lingkungan. Kegiatan sertifikasi ini didukung oleh Departemen Ilmu Kelautan dan Association of Diving School Indonesia (ADS-I) serta diusung oleh dosen pengampu mata kuliah Selam Keahlian 2023, yaitu Dr. Ir. Munasik, M.Sc. dan Dr. Agus Trianto, S.T., M.Sc., Ph.D.

Selama pelaksanaan lapangan, kegiatan sertifikasi ini dipimpin langsung oleh Bonifacius Arbanto, S. T., M. Si. sebagai instruktur selam dari ADS-I. Kegiatan sertifikasi ini dilaksanakan dari tanggal 5 – 11 Juni 2023 dengan total peserta sebanyak 31 mahasiswa yang berasal dari Program Studi Sarjana Ilmu Kelautan. Kegiatan sertifikasi ini berlangsung di Karimunjawa dengan beberapa dive spot yang berbeda, mulai dari Pulau Menjangan Kecil, Pulau Menyawakan dan Pulau Galean.

Untuk Basic Scientific Diver, materi yang diujikan adalah bagaimana mengaplikasikan metode Manta Tow untuk penilaian ekosistem terumbu karang dengan cepat. Sedangkan untuk Intermediate Scientific Diver, materi yang diujikan adalah pelaksanaan metode Point Intercept Transect (PIT) untuk menilai kesehatan ekosistem terumbu karang serta Monitoring Artificial Patch Reef (APR) yang mencakup pengukuran panjang transplant terumbu karang, ukuran rekrutmen karang, pendataan ikan serta megabentos, dan juga dilakukan peninjaan kembali kondisi fisik dari bangunan APR itu sendiri. Tujuan dari diujinya beberapa metode penilaian ekosistem terumbu karang tersebut adalah untuk meningkatkan konservasi lingkungan, khususnya pada ekosistem laut.