Universitas Diponegoro Raih Peringkat ke-8 dalam Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional ke-34

Universitas Diponegoro Raih Peringkat ke-8 dalam Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional ke-34

​FPIK, SEMARANG – Serangkaian kegiatan Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) ke-34 tahun 2021 yang diselenggarakan sejak tanggal 25 Oktober hingga 29 Oktober 2021 oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) telah sampai pada puncaknya. Closing ceremony PIMNAS ke-34 digelar secara luring terbatas di Universitas Sumatera Utara (USU) dan juga secara daring melalui kanal Youtube USU, Jum’at (29/10) malam. Sebanyak 37 kontingen PKM dari Universitas Diponegoro (UNDIP) berhasil menempatkan UNDIP dalam peringkat 10 besar, tepatnya menduduki peringkat ke-8 secara nasional, naik tiga peringkat dari tahun sebelumnya.

Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Prof. Budi Setiyono, S.Sos., M.Pol.Admin., Ph.D., mengungkapkan rasa bangga dan terima kasih terhadap perjuangan yang telah diberikan untuk kegiatan PIMNAS ke-34 ini. “Saya selaku Wakil Rektor 1 bidang Akademik dan Kemahasiswaan, mengucapkan terima kasih atas segenap perjuangan yang sudah kalian dilakukan. Tetap semangat para Diponegoro Muda”, ungkap Prof Budi. Selain itu, Prof Budi mengungkapkan bahwa pihak Universitas akan mengapresiasi semua kontingen yang lolos ke ajang final PIMNAS ke-34. “Jadi kalian tetap kita apresiasi perjuangannya, sebagai peserta yang lolos PIMNAS, Universitas memberikan reward akademik dan non akademik”, jelasnya.

“Selamat kepada mereka yang mendapatkan medali, perjuangan kalian luar biasa, mudah-mudahan itu menjadi torehan sejarah yang berguna bagi kalian. Dan saya ucapkan selamat bagi kalian yang belum mendapatkan medali, masih ada kesempatan PIMNAS di tahun depan”, tambah Prof Budi.

Foto: Universitas Diponegoro berada di peringkat ke-8 dalam ajang PIMNAS ke-34. (Sumber: YouTube Pusat Prestasi Nasional)

Dalam ajang ilmiah tahunan berskala nasional itu, kontingen PKM Undip berhasil menyabet 10 medali. Dengan rincian perolehan medali untuk kategori presentasi sebanyak 6 medali terdiri dari 1 emas, 1 perak, dan 4 perunggu. Sedangkan 4 medali untuk kategori poster yang terbagi atas 3 emas dan 1 perunggu.

Berikut daftar peraih medali yang berhasil diraih oleh kontingen PKM Undip dalam PIMNAS ke-34:

1.Emas Presentasi (PKMRE-6)
 

Judul: Pemanfaatan Sereh Dapur (Cymbopogon citratus) dalam Enkapsulasi Bersalut Alginat Kitosan sebagai Sumber Kebutuhan Antioksidan.

Ketua Tim: Sadam Arrois.

2.Emas Poster (PKMRE-6)
 

Judul: Pemanfaatan Sereh Dapur (Cymbopogon citratus) dalam Enkapsulasi Bersalut Alginat Kitosan sebagai Sumber Kebutuhan Antioksidan.

Ketua Tim: Sadam Arrois.

3.Emas Poster (PKMRE-10)
 

Judul: Pelapis Superhidrofobik-Superoleofilik Berbahan Silika dengan Hexamethyldisilazane dan Methyltrimetoxysilane sebagai Pemisah Tumpahan Minyak di Laut.

Ketua Tim: Jesica Rahmaningrum.

4.Emas Poster (PKMRE-4)
 

Judul: Bio-Scrubber Berbahan Bacterial Cellulose Terimpregnasi Antibakteri Flavonoid dari Daun Kelor sebagai Solusi Substitusi Mikroplastik.

Ketua Tim: Afriza Ni’Matus Sa’Adah.

5.Perak Presentasi (PKMK-6)
 

Judul: Inovasi Gel Aromaterapi Antikantuk dari Limbah Minyak Jelantah dan Ekstrak Serai Wangi dengan Metode Adsorbsi untuk Mendukung Belajar Online.

Ketua Tim: Sulhan Efendi.

6.Perunggu Presentasi (PKMK-1)
 

Judul: Inovasi Produk Ekstrak Daun Ketapang untuk Penstabil pH Air Pencegahan Penyakit Busung Ikan Hias sebagai Penopang Perekonomian Era Pandemi.

Ketua Tim: Meitri Bella Puspa.

7.Perunggu Presentasi (PKMK-6)
 

Judul: Inovasi Smart Pop-Up Batik Book Dilengkapi Fitur Augmented Reality, Website Terintegrasi, serta Batik Kit sebagai Media Interaktif Pembelajaran Batik.

Ketua Tim: Gusti Fattahillah Putra Merdeka.

8.Perunggu Presentasi (PKMKC-4)
 

Judul: Sistem Automasi Pompa di Polder dan Peringatan Dini untuk Mengantisipasi Banjir Berbasis Internet of Things dan Machine Learning.

Ketua Tim: Rifaldi Kallolangi.

9.Perunggu Presentasi (PKMRE-4)
 

Judul: Bio-Scrubber Berbahan Bacterial Cellulose Terimpregnasi Antibakteri Flavonoid dari Daun Kelor sebagai Solusi Substitusi Mikroplastik.

Ketua Tim: Afriza Ni’Matus Sa’Adah.

10.Perunggu Poster (PKMRE-1)
 

Judul: Andrographolide-Loaded Nanoniosome tanpa Kolesterol Sambiloto (Andrographis Paniculata) sebagai Penghambat Main Protease (Mpro) SARS-CoV-2.

Ketua Tim: Muchammad Faris.

Pada ajang final PIMNAS ke-34, Universitas Gadjah Mada (UGM) keluar sebagai Juara Umum. Diikuti Institut Pertanian Bogor (IPB) di posisi kedua, dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berada di posisi ketiga. PIMNAS ke-34 merupakan kompetisi ilmiah bergengsi mahasiswa tingkat nasional yang digelar setiap tahunnya oleh Kemendikbudristek. Pada penyelenggaraan tahun ini, PIMNAS ke-34 diikuti sebanyak 3.126 mahasiswa yang tergabung dalam 735 tim dari 108 perguruan tinggi se-Indonesia. (Sumber: undip.ac.id | Tim humas UNDIP).

Senantiasa Jaga Persatuan, Menko Polhukam RI Sebut Universitas Diponegoro ini memang Benteng Pancasila

Senantiasa Jaga Persatuan, Menko Polhukam RI Sebut Universitas Diponegoro ini memang Benteng Pancasila

FPIK, SEMARANG -​ Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Prof. Dr. Mahfud MD, S.H., S.U., M.I.P, mengaku tahu persis bahwa Universitas Diponegoro (Undip) memang benteng Pancasila, karena sejak tahun 2000 dia sudah terlibat aktif di Kampus Undip sebagai pengajar di Program Doktor Ilmu Hukum.

“Apa yang dikatakan Rektor Prof Yos Johan bahwa Undip benteng Pancasila yang tidak memberi ruang pada mereka yang intoleran, memang benar,” kata Prof Mahmud MD pada acara Silaturahmi dengan Senat Akademik dan Dewan Profesor Undip serta Forkompimda Jawa Tengah, di Gedung Prof. Soedarto, Kamis (21/10/2021).

Karena itu, dalam rangkaian kegiatannya di Undip dia tak mau memberi ceramah atau kuliah tentang Pancasila, namun memilih silaturahmi.

Pada pengantar silaturahim, Menko Polhukam menyebutkan ideologi Pancasila sudah final karena sudah mengalami berbagai proses dan tantangan dalam berbagai momentum. Jalan konstitusional saat dibahas di BPUPKI, Pacasila disepakati sebagai dasar negara. Upaya memberi kesempatan perubahan konstitusi melalui Pemilu dan membuka ruang bagi partai politik saat BJ Habibie menjadi Presiden, juga berakhir dengan dukungan tetap pada Pancasila. Jalan perang seperti G30S PKI dan NII, juga tidak berhasil menggoyahkan Pancasila.

Namun ada fenomena aneh, Presiden di Indonesia jatuh juga karena dianggap tidak bisa melaksanakan, melangggar Pancasila. Semua periode pemerintahan juga dituding tidak melaksanakan Pancasila. “Apa masalahnya? Implementasi,” katanya, pada acara yang dimoderatori langsung oleh Rektor Undip, Prof. Dr. Yos Johan Utama, S.H., M,Hum.

Karena itu dia mengajak kalangan perguruan tinggi yang menjadi lembaga pencetak para intelektual, untuk bersama mengkaji dan mencari jawaban bagaimana mengimplementasikan Pancasila dengan cara yang relevan dengan kondisinya.

Beberapa konsep yang perlu dikuatkan di antaranya restorative justice dalam penyelesaian perkara pidana. Kemudian dengan memakai kearifan lokal.

Yang pasti, Mahfud menegaskan bahwa pemerintah harus terbuka dengan kritik. Dan tidak boleh menghadapi kritik dengan tindakan represif. Namun harus dipahami, bahwa kritik kepada pemerintah bisa juga dijawab dengan kritik kalau apa yang dilontarkan tanpa didukung data. Jadi, kata dia, tidak bisa kritik yang asal-asalan dibiarkan karena bisa menyesatkan.

Mengenai permasalahan yang penting diperhatikan sekarang ini, di antaranya adalah tentang mafia tanah, beberapa pasal di Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronika (ITE), serta masalah yang terkait dengan BLBI (Bantuan Likuiditas Bank Indonesia) yang sampai sekarang terus bermunculan.

Foto: Mahfud MD, Menko Polhukam (kiri) dan Prof. Dr. Yos Johan Utama, S.H., M,Hum (Rektor Universitas Diponegoro)

Mahfud menganggap masalah-masalah tersebut adalah limbah dari masa lalu yang harus diselesaikan tanpa harus saling menyalahkan.

Pemerintahan sekarang pun terus berupaya menyelesaikan, namun tidak bisa serta merta selesai. Kasus mafia tanah, diakui banyak tanah pemerintah yang dikuasai oleh perorangan dan korporasi, namun penyerahannya secara perdata sah, sehingga tidak boleh gegabah menanganinya. Masalah BLBI juga tidak mudah dituntaskan karena undang-undang tentang penyitaan aset belum ada. “Berdemokrasi itu harus sabar,” dia mengingatkan.

Namun dia optimis bahwa menuju Indonesia Emas 2045 Indonesia akan menjadi negara besar bersama dengan China, Amerika Serikat, India dan Jepang. Prediksi itu diperkuat dengan berbagai kajian, bukan saja oleh lembaga nasional, tapi juga lembaga internasional seperti McKinsey dan PricewaterhouseCoopers. Adil dan makmur pada akhirnya akan bisa dicapai pada Indonesia Emas 2045 selama tahapan prosesnya yaitu Merdeka, Bersatu, dan Berdaulat bisa dilakukan dengan baik.

Sebelumnya, Rektor Undip Prof. Dr. Yos Johan Utama, S.H., M,Hum., mengungkapkan salah satu indikator implementasi Pancasila adalah sejahtera. Karena itu, di lingkungan Undip kesejahteraan mendapat perhatian penting. Termasuk untuk mahasiswanya. “Pancasila itu, berikan hak kepada yang berhak. Jangan dikurangi. Jangan berbisnis dengan menekan orang lain,” ujarnya.

Cara itulah yang dilakukan Undip di bawah kepemimpinannya mengimplementasikan Pancasila. Dan yang pasti, dia menegaskan, Undip bukan saja sebagai benteng Pancasila, tapi juga banteng Pancasila. Karena itu, tidak ada ruang bagi yang menolak Pancasila dan NKRI di kampus ini. (Sumber: undip.ac.id | Tim Humas UNDIP)

Today is the Closing of ITroSCo 2021

Today is the Closing of ITroSCo 2021

FPIK, SEMARANG – Today (1/9) is the Closing of ITroSCo 2021. The event was opened by Siti Khodijah and Dr. Mada as the Master of Ceremony of the day. After the brief opening, the next session was Sharing & Caring, where it was conducted by Mr. Seto Windarto. He chose a few people from the participants, asking about their experiences after spending two weeks straight in this event. Various testimonials were delivered from the participants, almost all of them made the committee and even the Buddies’ hearts flutter, this session was called sharing caring. 

The committee chooses the Top 9 performers of IGT and gives the right to all participants, including even the buddies, to participate in choosing who is entitled to win. The committee provided a google form link that was sent to the WhatsApp group containing all participants and let them choose their preferences. The next agenda is presenting the Top 9 IGT Videos with everyone’s enthusiastic reaction on the chat box and announcing the winner. The winner was Honisha Ramooah from Mauritius and Joruna Group. The committee also presented the Top 10 Participants who got the chances to come to Indonesia next year, hopefully the pandemic will end at that time. Adding to the current euphoria, the best Buddies voting results were also announced.

Moving forward to the very end of the closing day, speeches from Mr. Eko as the Head Committee of ITroSCO 2021, Mr. Agus Trianto as the Vice Dean, and Prof. Tri as the Dean were delivered. ITroSCo 2021 was officially closed with all participants, guests, committee, and buddies singing the official song of the event. We hope to see you again next year! (Committee of ITroSCo 2021)

UNDIP Beri Beasiswa Bagi Mahasiswa Anak Nelayan

UNDIP Beri Beasiswa Bagi Mahasiswa Anak Nelayan

FPIK, SEMARANG – (26/08/2021). Universitas Diponegoro (UNDIP) memberikan beasiswa bagi sejumlah mahasiswa baru di tahun 2021, termasuk yang berasal dari keluarga nelayan dan masyarakat pesisir. “UNDIP tahun ini menerima dan memberi beasiswa bagi lebih dari 20 persen mahasiswa dari keluarga kurang mampu namun memiliki prestasi akademik”, ungkap Rektor UNDIP Prof. Yos Johan Utama, SH.,M.Hum. Hal ini untuk memberikan kesempatan kepada para lulusan sekolah menengah atas yang berprestasi namun memiliki keterbatasan keuangan dan berasal dari berbagai kalangan masyarakat, termasuk keluarga nelayan dan penduduk pesisir. “Masyarakat memiliki kesempatan yang sama untuk mengenyam pendidikan di UNDIP, terutama mereka yang memiliki keunggulan atau prestasi di bidang akademik”, tambah Rektor UNDIP.

Sementara itu, Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) UNDIP Prof. Ir. Tri Winarni Agustini, M.Sc., Ph.D menjelaskan beasiswa bagi keluarga nelayan dan masyarakat pesisir sesuai dengan Pola Ilmiah Pokok (PIP) pengembangan wilayah pesisir, dengan memberikan beasiswa dalam bentuk subsidi atau pembebasan pembayaran Sumbangan Pengembangan Institusi (SPI) dan Uang Kuliah Tunggal (UKT) selama 8 semester.

“Mahasiswa yang mendapat beasiswa ini adalah lulusan SMA dengan nilai rata-rata lebih dari 8.0, berasal dari keluarga nelayan/masyarakat pesisir dan berasal dari keluarga kurang mampu yang dibuktikan dengan surat keterangan tidak mampu dan kartu keluarga sejahtera”, tambah Dekan FPIK UNDIP yang kerap disapa Prof. Tri.

Syarat lain yang diperlukan untuk mendapatkan beasiswa yaitu, berkelakuan baik dan bebas narkoba, sanggup menyelesaikan kuliah tepat waktu (maksimal 8 semester), rekomendasi pemerintah daerah, ataupun rekomendasi dari Ikatan Keluarga Alumni (IKA) FPIK.

FPIK UNDIP telah menerima 18 pendaftar beasiswa dan sebanyak 6 (enam) mahasiswa telah ditetapkan sebagai penerima beasiswa. “Diharapkan beasiswa yang diberikan membantu meringankan beban orang tua dan memacu mahasiswa untuk lulus tepat waktu, terutama dimasa pandemi covid saat ini yang telah berdampak terhadap kesulitan ekonomi bagi berbagai kalangan masyarakat”, pungkas Prof Tri Winarni Agustini. (Sumber: undip.ac.id | Tim Humas UNDIP)

Opening ITroSCo 2021

Opening ITroSCo 2021

FPIK, SEMARANG – Today (18/8), the first day of the opening ITroSCo (International Tropical Summer Course) 2021, was held via zoom platform due to Covid-19 Pandemic. The event started at 4 pm West Indonesia Time, exhibiting AIS (Archipelagic and Island States) video, then continued with the introduction of ITroSCo and the background biography video of Diponegoro University.

After the videos ended, ITroSCo 2021 was proudly opened by Faculty of Fisheries and Marine Sciences Dean, Prof. Ir. Tri Winarni Agustini, M.Sc., Ph.D., and our Vice Dean, Dr. Agus Trianto, S.T., M.Sc., Ph.D. As the show goes on, having the date located one day after Indonesia’s Independence Day, all of the Buddies, consisting of 20 undergraduate students from the Faculty of Fisheries and Marine Science, appeared with red and white flags on their respective cheeks. As Indonesian, we were showing that they are still proud to live and ready to continue the legacy from their ancestors, especially for the fisheries and marine districts. With that fact, the opening continues with all of the attendees singing the national anthem Indonesia Raya.

The following agenda is an opening speech from Mr. Eko Susanto, S.PI., M.Sc., Ph.D., as the Head Committee of ITroSCo 2021. It was followed by the official inauguration by Prof. Ir. Tri Winarni Agustini, M.Sc., Ph.D. as the Dean of the faculty, officially opened the annual summer course for this year. The event continues to get introduced by its Vice Head Committee, Mr. Seto Windarto, S.Pi., M.Sc., MP. to introduce the faculty’s academic staff, guests, and the participants. Light talk and easy topic conversation happened at this time within the great atmosphere surrounding the event.

Photo: The Dean of Faculty of Fisheries and Marine Science.

Mr. Eko Susanto explained the history of ITroSCo, knowing that this event has been held since 2019. He also introduced various notable speakers for the lectures that will give the participants countless valuable knowledge from Indonesia and other countries. Teaching methods and rules for all participants were also explained by him, knowing that they were going to spend two weeks straight in this course. Hoping all of the people that are involved in this event can cooperate. From this part, the theme for this year’s ITroSCo event is ‘Traditional Fisheries Technology in Indonesia for Sustainable Eco-Development’ with 66 students from 14 countries.

For the next part, Dr. Mada Triandala Sibero, S.PI., M.Si shared slides per slide, showing several groups that consisted of several participants, with each team having 6-7 people. The Buddies that will accompany all participants also got introduced to their respective partners and groups. Dr. Mada also introduced two big projects from this year’s ITroSCo event, aside from various valuable lectures, ITroSCo’s Got Talent (IGT) and Cultural Exchange. We hope all participants will contribute to these projects and show all the things that may be hidden for too long. The winner from these projects will be allowed to join next year’s ITroSCo event, and if it is held offline, the committee will give the fund.

Photo: The Participants of ITroSCo 2021.

The event was closed by a brief light talk between Amanda, the Master of Ceremony, with one of the participants. Also, an ice-breaking session, playing a game called Mentimeter, that that day’s Person led in Charge, Rayen. The event ended with a huge smile and sighs of relief, knowing that its crucial opening went smoothly, encouraged by all the excitement that radiated from people involved in this event. Another national song from Indonesia, 17 Agustus (August 17th), was played while the committees and buddies bid their goodbyes to all participants. We can not wait to see them again tomorrow for their first lecture. (Committee of ITroSCo 2021)