Medali Perunggu untuk Mahasiswa FPIK UNDIP di Korea International Women’s Inventions Expositions (KIWIE) 2020

Medali Perunggu untuk Mahasiswa FPIK UNDIP di Korea International Women’s Inventions Expositions (KIWIE) 2020

FPIK, SEMARANG – Lima Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK), Universitas Diponegoro (UNDIP) sukses meraih medali perunggu (bronze medal) dalam ajang Korea International Women’s Inventions Expositions (KIWIE) 2020. Mereka bekerjasama membuat produk bernama Chiberry Jam dan berhasil dipamerkan dalam ajang internasional tersebut. Chiberry Jam atau yang merupakan singkatan dari Chitosan & Strawberry Jam adalah sebuah produk makanan yang memanfaatkan buah stroberi lokal dan limbah dari karapas udang untuk dijadikan selai sebagai alternatif pangan bagi penderita kolesterol.

Selain mampu menurunkan kadar kolesterol dalam darah, produk ini diprediksi mampu mengurangi limbah yang dihasilkan dari industri budidaya udang dan mendukung peningkatan hasil perkebunan khususnya buah stroberi dalam negeri.

Lima mahasiswa berprestasi yang dimaksud adalah Nurfitri Lutfiah Sufiani, Rissinta Mahdalena, Sarrah Nadhifah Azmy, Yolla Febriani dan Nalia Tasya Gunawan. Kelima mahasiswa tersebut merupakan mahasiswa aktif Departemen Teknologi Hasil Perikanan (THP) FPIK UNDIP. Meskipun keterbatasan kondisi di tengah pandemi Covid-19, mereka telah membuktikan dengan mencetak prestasi di kancah internasional. Kedepannya, mereka berharap Chiberry Jam dapat diproduksi dengan melalui uji klinis, supaya dapat dikonsumsi dan membawa dampak positif bagi Kesehatan masyarakat Indonesia. (BEMFPIK).

Sukses Gelar Daring: International Conference on Tropical and Coastal Region Eco-Development 2020

Sukses Gelar Daring: International Conference on Tropical and Coastal Region Eco-Development 2020

FPIK, SEMARANG – Kegiatan konferensi internasional ICTCRED 2020 (International Conference on Tropical and Coastal Region Eco-Development) menjadi jawaban atas permasalahan yang berkaitan dengan perubahan iklim, dimana berdampak pada kesehatan pesisir, sosial, ekonomi, perikanan dan kelautan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK), Universitas Diponegoro sebagai penyelenggara kegiatan, mengadakan ICTCRED 2020 yang ke-6 pada tanggal 27-28 Oktober 2020 secara online via Zoom meeting. Acara tahunan ini, dibuka oleh Rektor Undip Prof. Dr. Yos Johan Utama, S.H., M.Hum; dan dihadiri oleh Wakil Rektor bidang akademik dan kemahasiswaan Prof. Budi Setiyono, S.Sos., M.Pol. Admin., Ph.D, Wakil rektor bidang sumber daya Prof. Dr. rer. nat. Heru Susanto, S.T., M.M., M.T.; Plt wakil rektor bidang Komunikasi dan Bisnis Dwi Cahyo Utomo, S.E., M.A., Ph.D; Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi Prof. Dr. Ir. Ambariyanto, M.Sc., Dekan FPIK Prof. Tri Winarni beserta jajarannya, Dekan Fakultas Kedokteran, Dekan Fakultas Hukum, Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat, Dekan Fakultas Teknik, Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Dekan Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Dekan Psikologi, Dekan Fakultas Peternakan dan Pertanian, Dekan Fakultas Sains dan Matematika, Dekan Sekolah Vokasi, Dekan Sekolah Pascasarjana, Ketua Umum Ikatan Sarjana Oseanologi Indonesia Dr. Safri Burhanuddin serta peneliti dan akademisi dari berbagai negara dan bidang.

Seminar internasional ini bertujuan untuk mempromosikan dan menyebarkan temuan ilmiah dalam lingkup Pengembangan Ekologi Kawasan Tropis dan Pesisir, sekaligus mendukung Sustainable Development Goals (SDG) utamanya SDG nomor 13 (Climate Action), nomor 14 (Life Bellow Water), dan nomor 17 (Partnerships for the Goals). Tema ICTCRED tahun ini adalah “Sustainable Development in Coastal Area”Keynote speaker pada ICTCRED 2020 sejumlah 10 orang dari 7 negara, antara lain:

  • Naoki Itoh, Ph.D dari University of Tokyo, Jepang dengan bidang keahlian Infectious Diseases of Mollusks.
  • Ir. Slamet Budi Prayitno, M.Sc dari Universitas Diponegoro, Indonesia dengan bidang keahlian Akuakultur.
  • Prof Lee Chun Woo dari Pukyong National University, Korea Selatan, bidang keahlian sistem perikanan.
  • Irwandi Jaswir dari International Islamic University, Malaysia, bidang keahlian Kimia Pangan dan Biokimia.
  • Karen Diele dari Edinburgh Napier University, Skotlandia dengan bidang keahlian Ekologi laut.
  • Hwa Chien dari National Central University, Taiwan, bidang keahlian Oseanografi
  • Dwi Susanto, Ph.D dari University of Maryland, Amerika Serikat bidang keahlian Ilmu Atmosfer dan Kelautan.
  • Magaly Koch dari Boston University, Amerika Serikat bidang keahlian Geologi dan Hidrologi Lahan Kering.
  • Elena N. Naumova dari Tufts University, Amerika Serikat; bidang keahlian Peramalan dan Modeling Penyakit Menular (InForMID).
  • Sucharita Gopal dari Boston University, Amerika Serikat bidang keahlian Analisis Spasial GIS, Modelling dan Spatial Statistics.

Ketua panitia seminar Dr. Aris Ismanto, S.Sc., M.Sc. mengatakan “Seminar ini biasanya dilaksanakan secara offline, namun dikarenakan Covid-19 maka kita harus mengubah kebiasaan menjadi secara online. Kami menerima lebih dari 200 abstrak dari calon presenter namun yang lolos tahap seleksi sejumlah 107 presenter yang mana dari dalam UNDIP sebanyak 46 dan umu atau luar UNDIP sejumlah 61 orang. Keseluruhan presenter terbagi ke dalam 4 negara yaitu Indonesa, Belanda, Amerika Serikat dan Jepang.”

Hasil penelitian yang dipresentasikan di ICTCRED 2020 akan dipublikasikan di prosiding internasional terindeks Scopus Institute of Physics (IOP); International Journal of Environmental Research and Public Health (Q2), Biodiversitas (Q3), Bioflux AACL (Q3), Squalen Bulletin of Marine and Fisheries Post Harvest and Biotechnology (Q4), Food Research (Q4); Jurnal Nasional terindeks SINTA seperti Buletin Oseanografi Marina, Jurnal Kelautan Nasional, Jurnal Kelautan Tropis, dan Saintek Perikanan.

Dekan FPIK Prof. Tri Winarni Agustini, M.Sc., Ph.D disela-sela kegiatan menegaskan bahwa kegiatan ICTCRED 2020 merupakan kolaborasi dari bidang kesehatan pesisir, sosial ekonomi dan kelautan dengan topik Aquaculture, Fisheries, Marine Natural Product, Biotechnology, Coastal Engineering, Air Sea Interaction, Disaster Mitigation, And Rehabilitation, Coastal Policy, Fisheries Processing Technology, Coastal Resources, Coastal Social and Economic, Marine Science, Geoecohazard, Oceanography, dan Coastal health.

Kegiatan ICTCRED 2020 didukung oleh Ikatan Sarjana Oseanologi Indonesia (ISOI), Center for ICZM Undip, Corem Undip, TU Delft Netherland, NWO Netherland dan TUFTs University USA. Dekan berharap kegiatan ini dapat bermanfaat bagi kemajuan ilmu dan teknologi khususnya di bidang perikanan dan kelautan. Kilasan dokumentasi ICTCRED 2020 dapat disaksikan di kanal YouTube Official FPIK UNDIP. (Sumber berita: www.undip.ac.id).

Pengukuhan Prof. Dr. Ir. Suradi Wijaya Saputra, M.S. sebagai Guru Besar FPIK

Pengukuhan Prof. Dr. Ir. Suradi Wijaya Saputra, M.S. sebagai Guru Besar FPIK

FPIK, SEMARANG – Pada hari ini, Jumat, 13 Desember 2019 merupakan hari yang berbahagia bagi Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Diponegoro. FPIK UNDIP menambah kembali jumlah Guru Besar-nya. Guru Besar FPIK UNDIP yang dikukuhkan adalah Prof. Dr. Ir. Suradi Wijaya Saputra, M.S. dari Departemen Sumberdaya Akuatik dalam bidang Manajemen Sumberdaya Perikanan. Pelaksanaan acara Pengukuhan Guru Besar bertempat di Gedung Prof. Soedarto SH, Tembalang, dipimpin oleh Ketua Senat Akademik UNDIP Prof. Dr. Ir. Soenarso, MS.

Pidato pengukuhan yang disampaikan oleh Prof. Dr. Ir. Suradi Wijaya Saputra, M.S. berjudul “Pengelolaan Sumberdaya Udang Penaid untuk Kelestarian dan Peningkatan Pendapatan Nelayan”. Dalam pidatonya, Prof. Suradi memaparkan pentingnya pengelolan sumberdaya perikanan, termasuk penaid, agar sumberdaya udang dapat lestari, usaha penangkapan yang dilakukan nelayan dapat berkelanjutan, pendapatannya meningkat, sehingga nelayan pada akhirnya dapat sejahtera.

Pidato yang dipaparkan juga menyajikan permasalahan utama perikanan udang penaid di Indonesia, seperti tangkap berlebih, penggunaan alat tangkap tidak ramah lingkungan, IUU Fishing, pengawasan dan penegakan hukum serta kerusakan habitat dan ekosistem. Penyajian berbagai upaya pengelolaan udang penaid, baik dengan pendekatan parsial, seperti pengaturan udang yang boleh ditangkap, pengaturan alat tangkap, maupun pendekatan terpadu melalui penerapan konsep pengelolaan perikanan berbasis ekosistem (ecosystem approach to fisheries management; EAFM). Implikasi dari tindakan pengelolaan juga digambarkan, baik implikasi terhadap kelestarian sumberdaya udang maupun terhadap pendapatan nelayan.

Prof. Suradi berharap dapat memberikan manfaat dalam pengembangan ilmu dan teknologi bidang perikanan, serta bermanfaat praktis dalam mengatasi permasalahan perikanan udang untuk menjaga kelestarian sumberdaya dan meningkatkan kesejahteraan nelayan.

Selain mengukuhkan dua Guru Besar dari FPIK, UNDIP juga mengukuhkan Guru Besar dari Fakultas Peternakan dan Pertanian yaitu Prof. Dr. Ir. Sri Mukodiningsih, M.S. Dengan dikukuhkannya Guru Besar ini hingga saat ini FPIK UNDIP memiliki 21 Guru Besar dimana Prof. Dr. Ir. Suradi Wijaya Saputra, M.S. adalah Guru Besar ke-6 dari Departemen Sumberdaya Akuatik.

Selamat dan sukses Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro dan para Guru Besar atas capaian dan prestasi yang telah diperoleh. (Ratnaningtyas).

Pengukuhan Prof. Dr. Ir. Diah Permata Wijayanti, M.Sc dan Prof. Dr. Denny Nugroho Sugianto, ST, M.Si sebagai Guru Besar FPIK

Pengukuhan Prof. Dr. Ir. Diah Permata Wijayanti, M.Sc dan Prof. Dr. Denny Nugroho Sugianto, ST, M.Si sebagai Guru Besar FPIK

FPIK, SEMARANG – Pada Rabu, 14 November 2019 merupakan hari berbahagia bagi Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Diponegoro. FPIK UNDIP menambah jumlah Guru Besar-nya sebanyak dua orang. Adapun kedua Guru Besar FPIK UNDIP yang dikukuhkan adalah Prof. Dr. Ir. Diah Permata Wijayanti, M.Sc dari Departemen Ilmu Kelautan dan Prof. Dr. Denny Nugroho Sugianto, ST, M.Si dari Departemen Oseanografi.

Pelaksanaan acara Pengukuhan Guru Besar tersebut bertempat di Gedung Prof. Soedarto SH, Tembalang, dipimpin oleh Ketua Senat Akademik Undip Prof. Dr. Ir. Soenarso, MS. Pidato pengukuhan guru besar oleh Prof. Dr. Ir. Diah Permata Wijayanti, M.Sc berjudul “Strategi Reproduksi Karang untuk Pelestarian Ekosistem Terumbu”. Dalam pidatonya, Prof. Diah memaparkan tentang pentingnya ekosistem terumbu karang. Banyaknya faktor-faktor yang menjadi penyebab kerusakan terumbu saat ini menjadi hal yang mendesak untuk memulai upaya-upaya yang dapat mengurangi semakin buruknya kondisi terumbu karang di Indonesia. Keberadaan ekosistem tersebut tidak dapat dipisahkan dari dinamika kondisi lingkungan. Salah satunya dengan melakukan budidaya karang. Dengan adanya pengembangan berbagai teknik budidaya karang, diharapkan aktivitas budidaya karang dapat lebih digiatkan.

 

Prof. Dr. Denny Nugroho Sugianto, ST, M.Si membawakan pidato yang berjudul “Teknologi Digital Kalender Rob: Strategi Mitigasi Bencana di Wilayah Pesisir”. Pidato pengukuhan memaparkan tentang pengembangan teknologi digital banjir pasang berupa kalender rob berbasis android untuk mengetahui kapan terjadinya rob, seberapa tinggi genangan air rob, berapa lama durasi rob berlangsung, serta bagaimana kondisi level air genangan rob terjadi. Menurut Prof. Denny hal tersebut sebagai bagian dari kontribusi dalam pengembangan ilmu dan teknologi, serta turut dalam memecahkan permasalahan yang ada di wilayah pesisir.

 Selain mengukuhkan dua Guru Besar dari FPIK, UNDIP juga mengukuhkan guru besar yaitu Prof. Faisal, S.E., M.Si., Ph.D dari Fakultas Ekonomika dan Bisnis. Dengan dikukuhkannya Guru Besar ini hingga saat ini FPIK UNDIP memiliki 20 Guru Besar dimana Prof. Dr. Ir. Diah Permata Wijayanti, M.Sc adalah Guru Besar ke-5 dari Departemen Ilmu Kelautan dan Prof. Dr. Denny Nugroho Sugianto, ST, M.Si adalah Guru Besar ke-3 dari Departemen Oseanografi.

Selamat dan sukses Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro dan para Guru Besar atas capaian dan prestasi yang telah diperoleh. (Ratnaningtyas).

Pengukuhan Prof. Dr. Ir. Delianis Pringgenies, M.Sc sebagai Guru Besar FPIK

Pengukuhan Prof. Dr. Ir. Delianis Pringgenies, M.Sc sebagai Guru Besar FPIK

FPIK, SEMARANG – Pada Sabtu, 2 November 2019, telah dilaksanakan pengukuhan Prof. Dr. Ir. Delianis Pringgenies, M.Sc. sebagai Guru Besar dalam bidang ilmu Bioteknologi Laut pada Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro. Pidato Pengukuhan Guru Besar disampaikan di hadapan Sidang Terbuka Senat Akademik Universitas Diponegoro yang terdiri dari Guru Besar dan para tamu undangan, dengan judul: “Bioprospeksi Bahan Hayati Laut untuk Pengembangan Industri Farmasi di Indonesia”.

Dengan penambahan Guru Besar ini maka hingga saat ini FPIK Undip memiliki 18 Guru Besar dimana Prof. Dr. Ir. Delianis Pringgenies, M.Sc adalah Guru Besar ke-4 di Departemen Ilmu Kelautan, sehingga semakin menambah Srikandi Guru Besar FPIK setelah sebelumnya telah dikukuhkan sebagai Guru Besar yaitu Prof. Norma Afiati, M.Sc, Ph.D; Prof. Ir. Tri Winarni Agustini, M.Sc, Ph.D; Prof. Dr. Ir. Sri Redjeki, M.Sc dan Prof. Dr. Ir. Eko Nurcahya Dewi, M.Sc. (Ratnaningtyas).

Penghargaan dari Pemerintah Perancis

Penghargaan dari Pemerintah Perancis

FPIK, SEMARANG – Pada Rabu, 10 April 2019 telah dilaksanakan pemberian penghargaan dari Pemerintah Perancis kepada salah satu staf pengajar Departemen Ilmu Kelautan. Dr. Ir. Ita Widowati, DEA menerima penghargaan Tanda Kehormatan Chevalier dans I’Ordre des Palmes Academiques dari Pemerintah Perancis yang disampaikan langsung oleh Duta Besar Perancis Jean-Charles Berthonnet di Semarang. Dr. Ita menerima penghargaan tersebut atas jasanya mempererat kerjasama Pendidikan Tinggi antara Indonesia dengan Perancis. Selamat dan Sukses kepada Dr. Ir. Ita Widowati, DEA. (Ratnaningtyas)

.