Delegasi Ilmu Kelautan Undip Ikuti Workshop Coral Restoration di Malaysia

Delegasi Departemen Ilmu Kelautan, Undip yang terdiri dari Prof. Diah Permata Wijayanti, Dr. Dwi Haryanti, Mike Kusuma Wijayanti, S. Si dan Alifalah Tridhia Cahyadi, S.Si melakukan kunjungan balasan ke University Malaysia Terengganu pada tanggal 22 – 26 Juli 2025 untuk mengikuti Workshop Post-Bleaching Coral Restoration di Pulau Kapas, Terengganu, Malaysia. Workshop diikuti peneliti dari Thailand dan Indonesia, selain dari peneliti tuan rumah. Selain dari para peneliti di universitas, workshop juga diikuti Reefcheck Malaysia dan Kelompok Masyarakat Pengelola Terumbu di Pulau Kapas. Sejumlah mahasiswa pasca sarjana dari Indonesia dan Malaysia juga tercatat sebagai peserta.

Acara dilaksanakan di Pulau Kapas sebuah pulau tujuan wisata, 15 menit perjalanan dari Marang, Pelabuhan Wisata Terengganu. Sambutan dari Ketua INOS (Institute of Oceanography and Environment) Prof. Zainuddin Bachok mengawali acara. Prof Din, panggilan akrabnya menyatakan pentingnya upaya-upaya restorasi dan monitoring terumbu di tengah masifnya penyebab kerusakan terumbu. Resilien menjadi kata kunci yang penting untuk keberlangsungan terumbu karang di masa depan. Miss Puteri Asma Megat Yusof dari Reef Check Malaysia memaparkan upaya restorasi terumbu karang di Pulau Redang dengan melibatkan masyarakat di sekitar pulau, termasuk di kalangan anak muda. Empat program utama Reef Check yakni EcoAction, Sains, Advokasi, dan Pengelolaan diharapkan dapat mempercepat upaya pemulihan terumbu dari berbagai gangguan.

Acara workshop selanjutnya adalah penanaman tiang besi yang akan menjadi tegakan untuk meletakkan paralon, yang ujungnya akan digunakan sebagai tempat penanaman fragmen karang. Sebanyak 40 tiang besi ditanam oleh mahasiswa pasca sarjana yang menjadi peserta workshop.

Pada malam harinya, Prof. Diah Permata Wijayanti dari Universitas Diponegoro menyampaikan materi mengenai gangguan terhadap terumbu karang yang terjadi saat ini di Kepulauan Karimunjawa, antara lain gangguan akibat penyakit, mikroplastik, dan wabah siput Drupella. Acara dilanjutkan dengan pemaparan tentang kompetisi spons sebagai sebuah ancaman maupun potensi menuju pemulihan, berdasarkan studi kasus dari Karimunjawa dan Bali, yang disampaikan oleh Dr. Dwi Haryanti dari Universitas Diponegoro.

Pada pagi hari selanjutnya, kegiatan diawali dengan pemaparan materi oleh Prof. Madya. Dr. Tan Chun Hong dengan topik “Bleached but Not Broken: Restoring Coral Reefs for Future Generations”. Pemaparan ini memberikan wawasan mendalam mengenai upaya restorasi terumbu karang pasca pemutihan.

Setelah sesi materi, kegiatan dilanjutkan dengan agenda fun dive di perairan sekitar Pulau Kapas dengan kedalaman kurang lebih 10 meter. Delegasi dari kampus berkesempatan menikmati keindahan ekosistem bawah laut, termasuk terumbu karang dan berbagai biota lainnya seperti ikan karang, teripang, kima, dan sebagainya.

Usai kegiatan penyelaman, peserta beristirahat sejenak untuk makan siang. Selanjutnya, beberapa peserta workshop bersama delegasi kampus turut berpartisipasi dalam kegiatan penanaman fragmen karang di sekitar Pulau Kapas. Lokasi restorasi karang berjarak sekitar 5 menit dari Pulau Kapas. Hal ini bertujuan, agar pemantauan dan perawatan hasil transplantasi kedepannya lebih efisien.

Fragmen karang yang ditanam merupakan jenis karang dari Genus Acropora. Fragmen tersebut ditanam pada media berupa pipa paralon yang telah dimodifikasi dan telah dipasang sehari sebelumnya. Fragmen kemudian direkatkan menggunakan lem khusus underwater epoxy untuk memastikan kestabilan dan pertumbuhannya di dasar laut.(Admin FPIK)

Penelitian Rehabilitasi Lamun Pascatambang Timah Antarkan Wahyu Adi Raih Gelar Doktor

Penelitian Rehabilitasi Lamun Pascatambang Timah Antarkan Wahyu Adi Raih Gelar Doktor

Bangka, UBB– Program Pasca-Sarjana Manajemen Sumber Daya Perairan (MSDP) Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Diponegoro (Undip) kembali menghasilkan doktor. Kali ini doktor yang dihasilkan Undip adalah pakar dalam database pengelolaan dan rehabilitasi ekosistem lamun (seagrass) pada lahan pasca penambangan timah di Pulau Bangka.

Pakar hasil cetakan MSDP FKIP Undip itu ialah Dr. Wahyu Adi M.Si, merupakan Dosen di Fakultas Pertanian Perikanan dan Kelautan (FPPK) Universitas Bangka Belitung (UBB). Ia lulus dari Program Doktor Medio Juli 2025, di bawah bimbingan Prof. Dr. Ir Agus Hartoko M.Sc, Dr. Ir Pujiono Wahyu Purnomo, MS dan Dr. Udhi Eko Hernawan, S.Si, M.Sc dari BRIN.

“Wahyu Adi, M.Si dinyatakan lulus sebagai doktor pertengahan Juli, setelah sebelumnya ia sukses mempertahankan disertasinya dihadapan dewan penguji Undip,” tukas Agus Hartoko dalam keterangan persnya yang diterima, Selasa (15/7/2025) petang.

Lokasi Seagrass

Lokasi Seagrass

Selain meraih gelar doktor, isi disertasi Wahyu Adi menjadi kajian pakar dunia menyusul dua artikel ilmiahnya telah diterbitkan pada jurnal internasional bergengsi; masing-masing terindeks Scopus-Q1 Marine Pollution Bulletin dan Scopus Q-2 Geography, Environment, Sustainability.

Ditemui pada kesempatan terpisah, Selasa (15/7) malam, Wahyu Adi mengemukakan artikel ilmiahnya yang terbit di jurnal terindeks Scopus-Q1 berjudul ‘Ecological Condition of Seagrass Meadow Around Sea-based Tin Mining Activities in Waters of Bangka Belitung, Indonesia’. Sedangkan artikel pada jurnal yang terindeks Scopus-Q2 bertajuk ‘Seagrass Carbon Stocks and Sequestration in Habitat Impacted by Tin Mining Activities in Bangka Belitung, Indonesia’.

Penelitian untuk disertasi Wahyu Adi dilakukan dengan pengumpulan data ekologi lamun, karbon biru, dan biota asosiasi di lokasi berpotensi terdampak penambangan timah. Adapun analisis spasial dan pemodelan basis data, mengunakan basis SIG dan kerangka DPSIR (Driving Forces, Pressures, State, Impacts, Responses). Selanjutnya pengolahan data dilakukan melalui pendekatan kuantitatif dan integrasi dengan hasil riset terdahulu.

Prof. Agus Hartoko menjelaskan database yang lengkap ini merupakan capaian ilmiah yang siginifikan dan applicable (siap untuk digunakan). “Hasil penelitian ini diharapkan bisa bermanfaat bagi institusi Universitas Bangka Belitung, pemerintah daerah di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan PT Timah Tbk,” ujar Agus Hartoko.

Agus menegaskan, penelitian yang dilakukan Wahyu Adi — untuk disertasi — ini dilakukan untuk mengatasi kerusakan ekosistem lamun akibat penambangan timah, serta menyusun basis data yang dapat digunakan sebagai alat bantu pengelolaan berbasis bukti ilmiah oleh pemangku kepentingan, baik bagi pemerintah daerah, PT Timah, maupun para akademisi. (FPIK)

Pengumuman Calon Mahasiswa Baru Program Sarjana Jalur Ujian Mandiri TA 2025/2026

Pengumuman Calon Mahasiswa Baru Program Sarjana Jalur Ujian Mandiri TA 2025/2026

Hasil Pengumuman Calon Mahasiswa Baru Program Sarjana / Sarjana Terapan Jalur Ujian Mandiri TA 2025/2026 dapat diakses pada website https://pengumuman.undip.ac.id/ pada pukul 17.00 WIB. Pengumuman Registrasi Administratif dan Verifikasi Calon Mahasiswa Baru Program Sarjana / Sarjana Terapan Jalur Ujian Mandiri TA 2025/2026.Download : Pengumuman-Verifikasi-UM-S1-TA.-2025-2026

Powered By EmbedPress

Dibuka Beasiswa Program Doktor Untuk Dosen Indonesia Tahun 2025

Dibuka Beasiswa Program Doktor Untuk Dosen Indonesia Tahun 2025

Kabar baik bagi Bapak/Ibu Dosen di lingkungan perguruan tinggi yang berada di bawah koordinasi Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek)! Untuk mendukung peningkatan kualifikasi akademik dan pengembangan karier, Kementerian melalui Pusat Pembiayaan dan Asesmen Pendidikan Tinggi kembali membuka Beasiswa Program Doktor untuk Dosen Indonesia (Beasiswa PDDI) tahun 2025.

Program ini memberikan kesempatan bagi para dosen untuk melanjutkan studi doktoral di perguruan tinggi terbaik dalam negeri. Bahkan, tersedia pula skema joint degree atau double degree dengan perguruan tinggi luar negeri.

Apa saja manfaatnya?

  1. Biaya pendidikan jenjang doktoral
  2. Kesempatan kuliah di kampus ternama dalam atau luar negeri
  3. Mendukung karier dan peningkatan kompetensi dosen

Tertarik mendaftar? Selengkapnya mengenai syarat, ketentuan, serta panduan pendaftaran bisa diakses melalui : https://beasiswa.kemdikbud.go.id/

Unduh juga buku panduan resmi Beasiswa PDDI 2025 pada tautan berikut : DOWNLOAD

Mari manfaatkan kesempatan ini untuk terus belajar dan berkembang demi pendidikan Indonesia yang lebih baik!

Dosen FPIK UNDIP Menjadi Invited Speaker PORSEC 2025 di Taiwan

Dosen FPIK UNDIP Menjadi Invited Speaker PORSEC 2025 di Taiwan

KEELUNG, TAIWAN – Seorang dosen dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Diponegoro (UNDIP) berhasil meningkatkan reputasi internasional universitas dengan berpartisipasi sebagai invited speaker (pembicara undangan) dan convener (ketua sesi) dalam sebuah konferensi global bergengsi. Keikutsertaan ini merupakan langkah strategis dalam upaya UNDIP untuk mencapai peringkat 500 besar dunia versi QS World University Ranking pada tahun 2025 dan menjadi bagian dari World Class University.

Prof. Dr. Sc. Anindya Wirasatriya, S. T., M. Si., M. Sc., seorang dosen dari Departemen Oseanografi, mewakili UNDIP dalam acara 16th Pan Ocean Remote Sensing Conference (PORSEC) yang diselenggarakan di Keelung, Taiwan, pada 22-25 April 2025. Konferensi yang bertema “Ocean Remote Sensing for Achieving Sustainable Development under Changing Climate” ini diadakan oleh asosiasi Pan Ocean Remote Sensing Conference (PORSEC), sebuah jaringan peneliti global di bidang penginderaan jauh kelautan.

Dalam konferensi tersebut, Wirasatriya membawakan presentasi berjudul “The Possible Contribution of Marine Heatwave on the Declining Healthy Coral Cover in Nusa Dua, Bali, Indonesia”. Beliau juga mendapat kehormatan untuk memimpin dan menjadi convener sesi paralel dengan tema “Understanding Extreme Events Responding to Rapid Climate Change”.

Partisipasi dalam acara internasional terkemuka seperti ini sangat penting bagi UNDIP. Peningkatan reputasi internasional, pengakuan akademik, dan jaringan penelitian global merupakan indikator penting dalam pemeringkatan internasional dan sangat vital untuk mewujudkan cita-cita universitas menjadi World Class University. Kegiatan ini secara langsung menjawab kebutuhan pengembangan sumber daya dosen yang memenuhi standar internasional untuk meningkatkan peringkat reputasi akademik dan jaringan penelitian.

Prof Anin Porsec 2025

Selain peran formalnya, Wirasatriya juga aktif memperluas jaringan profesionalnya, terhubung dengan lima belas kolega internasional dari berbagai institusi di Jepang, Malaysia, dan Taiwan. Beliau juga mengikuti workshop khusus mengenai Marine Heatwave yang diinisiasi oleh Prof. Kuo-Wei Lan dari National Taiwan Ocean University untuk menjajaki kemungkinan kerja sama penelitian terkait topik tersebut di masa depan. Keikutsertaan yang sukses ini tidak hanya menunjukkan keahlian para pengajar UNDIP di panggung global, tetapi juga memperkuat hubungan internasional universitas, memberikan kontribusi yang signifikan terhadap visi strategisnya untuk pengakuan global dan keunggulan akademik.