Kunjungan FPIK ke BUBK-KKP Kebumen: Mendorong Kerjasama dan Praktik Budidaya Udang Ramah Lingkungan

Kunjungan FPIK ke BUBK-KKP Kebumen: Mendorong Kerjasama dan Praktik Budidaya Udang Ramah Lingkungan

FPIK, SEMARANG – Selasa (13/2) Dalam rangka inisiasi kerjasama dengan Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya KKP, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Diponegoro melaksanakan Kegiatan Tinjauan Tambak ke Budidaya Udang Berbasis Kawasan (BUBK) di Kebumen, Jawa Tengah. Dekan FPIK, Prof. Ir. Tri Winarni Agustini, M.Sc., Ph.D., Prof. Dr. Ir. Sri Rejeki, M.Sc., serta Prof. Dr. Ir. Suradi, M.S., hadir sebagai perwakilan dari FPIK Undip dalam kunjungan ini. Kehadiran Dekan FPIK beserta staf ke BUBK-KKP Kebumen disambut hangat oleh perwakilan Pemerintah Kabupaten Kebumen yakni Bapak Agung dan Kepala Divisi Produksi BUBK-KKP Kebumen, Bapak Maskar Jayadi beserta jajarannya.
Selain untuk inisiasi kerjasama, kunjungan ini juga merupakan kesempatan untuk berbagi pengetahuan tentang praktik budidaya udang yang optimal namun tetap memperhatikan keberlanjutan lingkungan. BUBK Kebumen sendiri merupakan tambak budidaya udang terbesar di Indonesia dengan lahan mencapai 100 hektar, yang dibangun dari kolaborasi KKP bersama pemerintah daerah Kebumen. Tambak udang milik BUBK Kebumen ini menjadi percontohan nasional tambak udang modern berbasis kawasan bagi para pembudidaya lokal khususnya industri budidaya udang, yang juga didukung dengan infrastruktur yang baik seperti tandon, IPAL, laboratorium, gudang pakan, gudang produksi, kantor dan mess. Diharapkan, kunjungan ini dapat menjadi inspirasi bagi FPIK untuk dapat turut membantu mengembangkan industri budidaya udang secara tepat dan optimal mulai dari proses budidaya, panen, sampai dengan pasca panen. (Adm)

JAGA KEBUGARAN, SENAM BERSAMA DI FPIK

JAGA KEBUGARAN, SENAM BERSAMA DI FPIK

FPIK, SEMARANG – Jumat (19/1) Kegiatan senam bersama telah sukses digelar di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Undip, Kampus Tembalang. Kegiatan ini dihadiri oleh sivitas akademika Undip, yaitu para dekan, dosen, stake holder, serta staf yang antusias mengikuti senam. Senam bersama ini merupakan kegiatan rutin Universitas yang diadakan tiap hari Jumat dan dilaksanakan secara bergantian oleh seluruh fakultas di Undip dalam upaya meningkatkan kesehatan para sivitas akademika Undip, dengan dipandu oleh instruktur senam professional, yang memandu para peserta dengan gerakan yang enerjik dan menyenangkan.
Meskipun cuaca sempat gerimis, hal itu tidak menyurutkan semangat dan antusias para peserta senam. Setelah senam bersama selesai, acara dilanjutkan dengan sambutan dari Dekan FPIK, Prof. Ir. Tri Winarni Agustini, M.Sc., Ph.D., dan Prof. Dr. Suharnomo, S.E., M.Si., selaku Wakil Rektor 1 Universitas Diponegoro. Keduanya memberikan apresiasi atas keaktifan dan partisipasi dalam kegiatan tersebut, menekankan pentingnya menjaga kesehatan dan semangat kebersamaan dalam lingkungan Universitas Diponegoro. Puncak acara ditandai dengan sesi foto bersama, dan berlanjut dengan santap bersama, dimana para peserta dapat menikmati hidangan yang telah disiapkan, menciptakan suasana kebersamaan yang hangat dan akrab diantara sivitas akademika Undip.
Salam Sehat, FPIK Jaya! (Adm)

[Pertemuan Undip, UGM, IPB dan ITB bersama Pukyong National University (PKNU) – Korea Selatan]

[Pertemuan Undip, UGM, IPB dan ITB bersama Pukyong National University (PKNU) – Korea Selatan]

Jakarta, 18 Januari 2024

Perwakilan dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro Dr. Aninditia Sabdaningsih, S.Si, M.Si selaku Ketua Program Studi Magister dan Doktor Manajemen Sumber Daya Perairan berkesempatan memenuhi Undangan dari Marine Technology Cooperation Research Center (MTCRC). Kegiatan berlangsung pada pada hari ini Kamis, 18 Januari 2024 berlokasi di Gedung Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Jakarta Pusat.

Kerjasama antara Pemerintah Korea dan Indonesia dalam bentuk Official Development Assistance (ODA) Project berjudul ‘Establishing Integrated Ocean Fisheries Technology Training Center and Enhancing Capacity Building in Indonesia’, yang telah berlangsung sejak tanggal 6 Juni 2023 memulai salah satu implementasinya dengan menyelenggarakan program beasiswa tingkat Master di Indonesia dan Doktor Korea. Pada kesempatan kali ini, sebagai salah satu universitas penyelenggara beasiswa, Pukyong National University (PKNU).

Bersama dengan Korea-Indonesia Marine Technology Cooperation Research Center (MTCRC) menyelenggarakan rapat diskusi dalam rangka menciptakan forum yang memfasilitasi pertukaran informasi terkait kurikulum di bidang perikanan yang diterapkan di universitas di Indonesia.

Selain Undip turut hadir perwakilan dari beberapa Universitas diantaranya Dekan Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian, Institut Teknologi Bandung (ITB) ; Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor (IPB) ; Dekan Fakultas Pertanian, Universitas Gajah Mada (UGM).

#undipexcellentuniversity
#undipexcellent
#undip
#fpikundip
#msdpundip

Peringatan Hari Ibu Ke-95 di FPIK Undip

Peringatan Hari Ibu Ke-95 di FPIK Undip

FPIK, SEMARANG – Rabu (17/1) Peringatan Hari Ibu yang ke-95 di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Diponegoro telah sukses dilaksanakan. Bertempat di Gedung Aula Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Undip, acara tersebut diselenggarakan oleh Dharma Wanita Persatuan FPIK Undip dan dihadiri oleh para dosen dan tenaga kependidikan Wanita di lingkungan FPIK Undip, serta beberapa tamu undangan. Mengusung tema “Perempuan Hebat, Keluarga Sehat, Kuat, dan Bermartabat,” acara ini bertujuan untuk merayakan peran penting perempuan dalam keluarga dan masyarakat.

Acara peringatan Hari Ibu ini turut mengundang Dr. Ir. Widodo Farid Ma’ruf, M.Sc. sebagai narasumber talkshow. Acara dimulai dengan lomba karaoke yang diikuti oleh perwakilan dari enam departemen dan tenaga kependidikan, dimana para peserta menyanyikan lagu pilihan masing-masing yang berkaitan dengan tema ibu. Selanjutnya juga terdapat lomba keluwesan dan para peserta terpilih memperagakan keahlian mereka dalam suatu peragaan keluwesan. Acara kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari Wakil Dharma Wanita Persatuan FPIK Undip, Ketua Panitia, dan Prof. Ir. Tri Winarni Agustini, M.Sc., Ph.D., selaku Dekan FPIK Undip.

Sebelum talkshow dimulai, terdapat penampilan spesial nan merdu dari para Ibu anggota DWP FPIK yang tergabung dalam grup Paduan Suara DWP FPIK. Setelah penampilan Paduan Suara, masuklah kepada sesi acara talk show yang diisi oleh Dr. Farid, yang membahas tentang toksin dalam makanan olahan serta dampaknya bagi tubuh. Beliau memberikan edukasi & tips mengenai detoksifikasi toksin yang ada dalam tubuh. Puncak acara ditandai dengan penyerahan beasiswa, pengumuman pemenang lomba karaoke dan keluwesan, pembagian doorprize dan ditutup dengan sesi foto bersama. Acara ini tidak hanya memberikan hiburan, tetapi juga edukasi serta mempererat kebersamaan dalam lingkungan akademis FPIK Undip. (Adm)

Optimalkan Budidaya Udang di Karimunjawa: FPIK Undip Fasilitasi Audiensi antar Organisasi

Optimalkan Budidaya Udang di Karimunjawa: FPIK Undip Fasilitasi Audiensi antar Organisasi

FPIK, SEMARANG – Jumat (5/1) telah dilaksanakan Audiensi Pembinaan Kepada Kelompok Pembudidaya Udang di Karimunjawa yang bertempat di Gedung Dekanat FPIK Undip, Tembalang. Acara tersebut dihadiri oleh perwakilan dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Undip, KKP Jawa Tengah, Masyarakat Akuakultur Indonesia (MAI), Forum Udang Indonesia (FUI), dan Shrimp Club Indonesia (SCI) dalam audiensi yang bertujuan untuk memajukan budidaya udang di wilayah tersebut. Masyarakat Akuakultur Indonesia (MAI) sendiri adalah organisasi profesi akuakultur non-profit dan independen tingkat nasional dengan jumlah anggota lebih dari 1400 orang dan/atau institusi yang tersebar di seluruh Indonesia. Anggota MAI berasal dari berbagai elemen profesi masyarakat seperti peneliti, dosen, produsen, pebisnis, pegawai pemerintah dan swasta, organisasi atau asosiasi dll. Sedangkan FUI adalah sebuah organisasi yang beranggotakan para pemangku kepentingan dari berbagai asosiasi, instansi, dan pelaku rantai pasok termasuk salah satunya yaitu SCI, organisasi tempat berkumpulnya para pembudidaya udang di Indonesia.

Acara audiensi diawali dengan pembukaan dari perwakilan MAI yang juga merupakan moderator acara. Kemudian dilanjutkan oleh sambutan singkat dari Prof. Ir. Tri Winarni Agustini, M.Sc., Ph.D., selaku Dekan FPIK Undip yang menyampaikan harapan agar audiensi tersebut dapat menjadi wadah bertukar pendapat terkait dengan permasalahan yang dihadapi para pembudidaya udang di Karimunjawa. Acara audiensi dilaksanakan dengan penuh interaksi antar semua pihak, di mana setiap pihak membagikan pengalaman, pengetahuan serta data yang relevan dengan masalah yang sedang dihadapi. Dengan diadakannya acara audiensi antara para pakar akademisi, pemerintah dan pelaku usaha budidaya ini, diharapkan dapat menciptakan sebuah diskusi yang berdampak positif untuk lingkungan dan masyarakat khususnya para pembudidaya udang di Karimunjawa. (Adm)

JEJAK PRESTASI: PENGUKUHAN GURU BESAR BARU FPIK UNDIP

JEJAK PRESTASI: PENGUKUHAN GURU BESAR BARU FPIK UNDIP

FPIK, SEMARANG – Rabu (12/12) di Gedung Prof. Soedarto, S.H. Undip Tembalang Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro kembali menoreh prestasi. Pasalnya terdapat dua guru besar yang dikukuhkan oleh Rektor Universitas Diponegoro yaitu Prof. Agus Trianto, S.T., M.Sc., Ph.D. dan Prof. Dr.Sc. Anindya Wirasatriya, S.T., M.Si., M.Sc.

 

Prof Agus menyampaikan pidato ilmiah berjudul “Bahan Bioaktif dari Organisme Laut: Pengembangan sebagai Probiotik”. Indonesia memiliki keanekaragaman hayati laut yang tertinggi di dunia. Organisme laut pada umumnya menghasilkan bahan bioaktif sebagai bentuk adaptasi kimiawi terhadap lingkungan untuk mempertahankan hidupnya. Hasil eksplorasi dari avertebrata laut menghasilkan senyawa bioaktif. Akan tetapi munculnya penyakit baru dan patogen yang bersifat multidrug resistance (MDR) memicu pencarian obat baru. Kasus MDR tidak hanya terjadi pada sel kanker, bakteri, jamur, dan virus yang menyerang manusia, tetapi juga pada patogen yang menyerang ternak dan ikan.

 

“Pada saat ini tantangan terbesar yang dihadapi oleh pembudidaya udang adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri patogen dari genus Vibrio. Salah satu hasil eksplorasi mikroorganisme asosiasi spons memiliki sifat menghambat pertumbuhan berbagai spesies bakteri Vibrio. Isolat tersebut yaitu jamur Trichoderma reesei SL.3.SP3.3 asosiasi spons Monanchora sp., dikembangkan menjadi probiotik yang mampu menekan populasi Vibrio di tambak sehingga mampu meningkatkan produksi udang” terangnya.

 

Sementara Prof Anin membawakan pidato ilmiah berjudul “Pemanfaatan Upwelling Ekstrem Air Laut Dingin (ALaDin) di Perairan Alor Kecil, Kabupaten Alor, Provinsi Nusa Tenggara Timur dalam Pengembangan Ekonomi Biru Bidang Pariwisata Laut”. Upwelling merupakan peristiwa pengangkatan massa air laut dari dalam menuju ke permukaan. Proses ini akan menyebabkan terjadinya penurunan suhu permukaan laut (SPL) di perairan yang berkisar antara 2-4°C. Di perairan Alor Kecil, tepatnya di Selat Mulut Kumbang, Pulau Alor, terdapat fenomena upwelling ekstrem yang ditandai dengan penurunan SPL secara drastis hingga mencapai > 10°C sehingga disebut sebagai fenomena air laut dingin (ALaDin). SPL minimum akibat upwelling ekstrem ini dapat mencapai 12°C yang menjadikan fenomena ini menjadi satu-satunya di dunia karena tidak ditemukan di daerah tropis manapun.

 

“Kejadian upwelling ekstrem di perairan Alor Kecil berpotensi untuk dikembangkan menjadi event wisata kelas dunia karena keunikannya. Turunnya suhu saat upwelling ekstrem membuat ikan-ikan di sepanjang Selat Mulut Kumbang menjadi pingsan sehingga menarik lumba-lumba untuk datang dan memangsa ikan-ikan tersebut. Oleh karena itu, wisatawan dapat menikmati sensasi air dingin, menangkap ikan dengan tangkan kosong dan melihat kawanan lumba-lumba. Hal ini menjadi peluang untuk mengembangkan Si ALaDin (Sistem Monitoring IoT dan Peramalan Air Laut Dingin) sehingga masyarakat dan stake holder dapat memantau SPL secara realtime dan dapat mengetahui kejadian ALaDin jauh-jauh hari sehingga dapat dikelola untuk dapat membuat event wisata kelas dunia dan menjadi destinasi super prioritas yang ke-6” tuturnya. (Adm)