Semarang — Prestasi membanggakan kembali ditorehkan oleh sivitas akademika Universitas Diponegoro. Prof. Dr. Ir. Agus Hartoko, M.Sc., Dosen Departemen Sumber Daya Akuatik Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Undip, diundang sekaligus terpilih sebagai salah satu dari lima anggota Tim Ahli Asia-Australia dalam program konservasi yang diselenggarakan oleh International Union for Conservation of Nature (IUCN). Pertemuan internasional ini berlangsung pada tanggal 12–14 Mei 2025 di Resorts World Sentosa (RWS), Singapura.
Prof. Agus Hartoko dipercaya untuk menyampaikan hasil analisis dan olahan data terkait Population Viability Analysis (PVA) spesies hiu dilindungi Rhina ancylostomus. Analisis ini menjadi bagian penting dalam perumusan strategi penangkaran ex-situ dan program pelepasliaran (release) sebagai bagian dari upaya pelestarian spesies dalam kerangka konservasi global yang diinisiasi oleh IUCN.
Pertemuan ilmiah tersebut dikoordinasikan langsung oleh Dr. Phillip S. Miller, selaku Director of Science and Data IUCN SSC Conservation Planning Specialist Group. Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya kolaboratif global dalam menyusun strategi konservasi spesies dilindungi melalui analisis Population Viability Analysis (PVA). Salah satu keluaran utama dari pertemuan ini adalah rencana penyusunan artikel ilmiah internasional yang akan ditulis secara bersama antara Prof. Dr. Ir. Agus Hartoko, M.Sc. dan tim IUCN. Acara ini turut dihadiri oleh berbagai pakar dan Guru Besar terkemuka dari Asia, Australia, Eropa, Uni Emirat Arab (UEA), dan Amerika Serikat (USA), yang tergabung dalam tim ahli konservasi IUCN.
Keikutsertaan Prof. Agus Hartoko dalam forum prestisius ini tidak hanya menunjukkan kontribusi aktif FPIK Undip dalam isu-isu konservasi global, tetapi juga memperkuat posisi Undip sebagai institusi pendidikan tinggi yang berperan dalam pengelolaan sumber daya perikanan dan kelautan berkelanjutan berbasis sains.