FPIK, SEMARANG – Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro (FPIK UNDIP), 16 Juni 2021 lalu, kembali menjadi tuan rumah pelaksanaan Webinar Aquaculture Supporting Mangrove Seri ke-3 dengan tema Integrated Multi Trophic Aquaculture. Webinar ini menghadirkan pembicara Dr. Roel H. Bosma, Prof. Dr. Marc Verdegem (Wageningen University) berkolaborasi dengan pembicara dari Departemen Akuakultur FPIK UNDIP yaitu Prof. Dr. Ir. Sri Rejeki, MSc; Restiana Wisnu, M.Si dan Lestari L Widowati, M.Si.
Pada webinar seri ke-3 ini, konsorsium Building With Nature Indonesia menyajikan informasi tentang sistem budidaya multi-trofik terpadu Integrated Multi-Trophic Aquaculture (IMTA), mulai dari latar belakang, konsep, implementasinya hingga bagaimana hasilnya. Sistem IMTA merupakan salah satu pendekatan yang digunakan oleh program Building With Nature Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan praktik pengelolaan tambak di Pantai Utara Jawa, khususnya di Kabupaten Demak dengan prinsip ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Peserta yang hadir dari berbagai instansi, universitas, praktisi baik di Indonesia maupun beberapa negara tetangga seperti Malaysia dan Philipina. Prof. Sri Rejeki menyampaikan konsep IMTA sebagai teknik budidaya yang ramah lingkungan dengan prinsip zero waste, sedangkan diskusi para peserta webinar dengan Dr. Roel H. Bosma mengenai motivasi, aplikasi serta hambatan dan tantangan dalam penerapan sistem ini. Kedua narasumber tersebut berbagi ilmu mengenai aspek-aspek penting IMTA berdasarkan Project to Design Aquaculture to Support Mangrove Reforestation in Indonesia (PASMI) yang telah sukses dilaksanakan pada tahun 2016 – 2019. Prof. Marc sebagai keynote speaker, secara live dari Wageningen, The Netherlands, memberikan materi mengenai Nutrious Pond, yang merupakan prinsip management pakan yang efektif dalam akuakultur. Sejak 2012, Ia telah berkolaborasi dengan WorldFish dalam pengembangan konsep ‘tambak bernutrisi’ dan sejak 2020 juga terlibat dalam sebuah proyek penelitian terpadu dengan tema ‘Climate Smart Farming’ berkolaborasi dengan Institut Pertanian Bogor.
Rangkaian Webinar ini terlaksana atas dukungan Wetlands International dan Ecoshape, bekerja sama dengan Yayasan Lahan Basah, FPIK UNDIP dan Yayasan Hutan Biru. Webinar ini merupakan sarana untuk menyebarluaskan gagasan serta berdiskusi mengenai pengembangan budidaya perikanan pesisir yang berkelanjutan dan terintegrasi dengan hutan mangrove melalui pendekatan bersama alam.
Wakil Dekan II, Prof. Dr. Aristi Dian Purnama Fitri, S.Pi., M.Si menutup rangkaian webinar ini dan memberikan apresiasi serta merasa bangga dapat berperan serta dalam menyebarluaskan gagasan sebagai wujud pengembangan ilmu pengetahuan dan pengabdian kepada masyarakat. FPIK UNDIP siap berkolaborasi untuk membangun ekosistem pesisir yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Di akhir acara, Woro Yuniati, M.Sc selaku moderator menyampaikan take home message yaitu Sistem IMTA merupakan cara budidaya dengan pendekatan ekologis ‘zero-waste system’ dengan memanfaatkan organisme berdasarkan trophic level pada rantai makanan. Pemanfaatan multi spesies pada budidaya dengan sistem IMTA terbukti dapat meningkatkan efisiensi tambak yang kemudian mampu meningkatkan produktifitas tambak serta pada akhirnya meningkatkan penghasilan ekonomi petambak. Penerapan sistem IMTA dapat berhasil dengan mempertimbangkan faktor-faktor kesesuaian lokasi, jenis organisme lokal yang tersedia dan kalender musim.
Webinar seri ke-3 ini dapat dilihat secara online melalui Channel YouTube Official FPIK UNDIP. (Sumber: undip.ac.id | Adm)